Lokasi Longsor Majalengka Tak Jauh dari Bencana 2014

Lokasi Longsor Majalengka Tak Jauh dari Bencana 2014

RAKYATCIREBON.ID-Hujan besar kembali mengguyur wilayah Majalengka mengakibatkan longsor di Kampung Tegal RT 4/4 Desa Lengkong Kulon, Rabu (10/2).

Meski lokasi longsor berada di area perkebunan. Namun, sejumlah warga Desa Lengkong Kulon dan Jerukleueut merasa khawatir.

Pasalnya lokasi longsor yang diduga akibat adanya pergerakan tanah itu, berada di bawah tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET). Tepatnya tidak jauh dari pasak bumi penahan longsor.

Kepala Dusun Desa Lengkong Kulon, Adi Sopandi mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 12.30 WIB hujan lebat selama hampir empat jam lebih.

“Lokasinya longsor hanya berjarak sekitar sepuluhan meter dari kejadian bencana pergerakan tanah tahun 2014. Akibatnya, sejumlah pohon pisang dan tanaman lainya milik petani rusak,” jelas Adi.

Meski demikian, kata dia, warga khawatir. Karena lokasi longsor sangat dekat dengan tower. Saat ini kejadian itu sudah dilaporkan ke Satkorlak desa dan Kecamatan.

Sementara untuk mencegah munculnya pergerakan maupun longsor di lokasi tersebut warga diminta untuk memasang cerucuk atau pasak bambu sebagai penahan tanah.

“Kami sudah meminta warga di kampung itu untuk tetap waspada, dan terus memantau lokasi, terutama saat turun hujan,” tambahnya.

Salah satu warga Lengkong Kulon Didin juga mengaku, khawatir akibat longsor akan mempengaruhi pondasi dan keberadaan tower Sutet.

“Ya kalau bisa sih, pemerintah segera dilakukan tindakan antisipasi, agar masyarakat disini bisa tenang,”pintanya.

Sebelumnya, Bupati Majalengka, Dr H Karna Sobahi MMPd meminta, semua pihak terutama para camat dan desa yang masuk dalam daftar rawan bencana siaga penuh. Bahkan ia meminta agar para camat tidak meninggalkan wilayah kerjanya. Pernyataan itu, dia sampaikan saat memantau longsor di Desa Bantaragung beberapa waktu lalu.

“Kesiapsiagaan para camat dan Kepala Desa bertujuan agar memudahkan koordinasi antara masyarakat dengan pimpinan wilayah jika terjadi bencana,” katanya.

“Memasuki musim penghujan ini, semua warga harus waspada terhadap potensi bencana, sebab di Kabupaten Majalengka sendiri menurut badan Geologi terdapat patahan yang melintang dari wilayah tengah hingga wilayah selatan Majalengka, yang merupakan daerah rawan bencana longsor, sementara di wilayah Utara juga perlu diwaspadai adanya potensi bencana banjir,” imbuhnya. (pai)

FOTO: PAI SUPARDI/RAKYAT CIREBON

Sumber: