Banjir Indramayu; 25 Ribu Rumah Terendam, 77 Ribu Jiwa Mengungsi

Banjir Indramayu; 25 Ribu Rumah Terendam, 77 Ribu Jiwa Mengungsi

RAKYATCIREBON.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu mencatat ada sebanyak 25.206 rumah yang terendam banjir sejak tiga hari terakhir. Dari puluhan kecamatan terdampak tercatat pula ada 77.752 jiwa yang harus mengungsi.

Memasuki hari ketiga bencana banjir yang melanda 22 kecamatan, Rabu (10/2), di sejumlah wilayah masih belum ada perkembangan ketinggian airnya akan surut. Para pengungsinya menempati balai desa, kantor kecamatan, sekolah, masjid, bahkan terpaksa menempati bahu dan badan jalan di jalur pantura.

Dari pantauan di lapangan, banjir yang menggenangi jalur utama pantura di Kecamatan Losarang maupun di Kecamatan Kandanghaur sudah mulai surut. Meski demikian, tenda darurat pengungsi masih banyak berdiri di jalur pantura. Pemandangan ini terlihat di jalur pantura Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, serta Desa Karanganyar, Cilet, dan Parean, Kecamatan Kandanghaur. Para pengungsi mendirikan tenda di jalur arah Cirebon ke Jakarta. Namun, lebih banyak warga yang memilih mengungsi di masjid-masjid.

Disampaikan Kepala Sekretariat BPBD Kabupaten Indramayu, Caya, berdasarkan pendataan pada tanggal 8-10 Februari 2021, banjir merendam 25.206 rumah warga di 22 kecamatan. Ketinggian air yang merendam rumah warga bervariasi, antara 30 sampai dengan 50 centimeter. Bahkan, ada yang mencapai 2 hingga 3 meter seperti yang terjadi di Desa Karang Tumaritis, Kecamatan Haurgeulis.

Sedangkan jumlah keseluruhan pengungsi selama tiga hari terakhir, mencapai 77.752 jiwa. Dari jumlah itu, sudah ada yang kembali ke rumahnya masing-masing. “Dari jumlah rumah yang terendam tersebut, ada 11 rumah yang rusak berat,” jelasnya.

Bencana banjir itu merendam Kecamatan Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener, Jatibarang, Widasari, Tukdana, Kertasemaya, Sukagumiwang, Krangkeng, Lelea, Cikedung, Kroya, Gabuswetan, Bongas, Losarang, Cantigi, Kandanghaur, Anjatan, Haurgeulis, Gantar, dan Terisi. Selain merendam rumah, banjir juga menggenangi 29 tempat ibadah, 83 fasilitas umum (fasum), dan 2.096 hektar sawah dan tambak.

Sementara Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminudin menyebutkan, masjid yang kini masih menjadi lokasi pengungsian diantaranya adalah Masjid Alhuda di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur. Sedikitnya ada 280 warga yang mengungsi. “Di tempat ini sudah ada dapur umum mandiri,” tandasnya. (tar)

Sumber: