Jika Kena Jembatan, Warga Perumahan Griya Kalijaga tak Bisa Masuk
RAKYATCIREBON.ID – Pohon tumbang dan senderan yang longsor di Sungai Cikalong, tepatnya di wilayah petilasan Kalijaga, Kelurahan Kalijaga, mengagetkan warga, kemarin. Kantor Penanggulangan Bencana Daerah (KPBD) Kota Cirebon dibuat kerepotan melakukan evakuasi.
Salah satu warga pemilik toko di lokasi kejadian, Raden Yudi menuturkan, longsor yang mengakibatkan pohon tumbang tersebut terjadi sekitar pukul 03.30 Senin dini hari. Masih dalam kondisi hujan, ia yang saat itu masih terbangun bersama satpam di Perumahan Griya Kalijaga mendengar ada suara seperti pohon tumbang.
Beruntung, batang pohon jatuh melintang di badan sungai, tidak sampai menimpa jembatan yang menjadi akses ke Peruhaman Griya Kalijaga. Padahal, senderan yang longsor hanya terpisah beberapa sentimeter saja dengan badan jembatan. Bahkan diketahui, jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses ke Perumahan Griya Kalijaga. \"Kalau jembatan kena, gak bisa masuk ke perumahan. Itu akses satu-satunya,\" imbuh Yudi.
KPBD, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) hingga BBWS CImanuk-Cisanggarung pun langsung meninjau lokasi.
Pohon besar yang tumbang, diketahui adalah pohon jenis rengas yang sudah berusia ratusan tahun, dengan tinggi sekitar 12 meter dan diameter mencapai dua meter.
Karena kondisi senderan yang sudah rapuh akibat terkikis aliran arus air yang sedang deras akibat hujan, akar pohon tersebut ikut mempengaruhi kekuatan senderan. Sehingga tanggul yang ada di atasnya pun ikut longsor.
\"Senderan sudah tua, kurang lebih sepuluh tahun. Kalau tanggul di atasnya sih baru dibangun tahun kemarin, ditambah pohon usia ratusan tahun posisinya ada di senderan pas belokan,\" jelas Yudi.
Kepala DPRKP Kota Cirebon, Agung Sedijono mengungkapkan, DPRKP sekitar pukul delapan pagi menerima laporan adanya pohon tumbang di Jalan Pramuka. Setelah itu, bersama semua SKPD terkait langsung turun ke lapangan. Pertama yang dilakukan, DPRKP bersama KPBD berusaha mengevakuasi pohon besar yang tumbang melintang ke sungai.
Setelah kita cek, karena badan pohon yang sangat besar, beban pohon yang berat, dan posisi badan pohon yang jatuh ke sungai secara melintang, ditambah kondisi hujan yang masih turun pagi kemarin, pun menyulitkan petugas. Sehingga evakuasi sempat ditunda dan petugas hanya bisa memangkas ranting-ranting pohon yang masih terjangkau oleh alat potong yang ada.
\"KPBD dan DPRKP dalam kondisi hujan sudah ke TKP. Memang belum maksimal, karena kondisi pohon berukuran sangat besar. Lokasi di dalam sungai, memerlukan alat berat untuk mengangkat badan pohon,\" ungkap Agung.
Untuk itu, evakuasi sempat ditunda menunggu kondisi cuaca membaik, dan pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung yang ikut meninjau ke lapangan pun akan ikut melakukan evakuasi, dengan menurunkan alat berat.
Di tempat yang sama, Kepala KPBD Kota Cirebon, Khaerul Bahtiar mengatakan, evakuasi pohon besar yang jatuh ke Sungai Cikalong pagi kemarin, sangat berisiko karena kondisinya hujan. Oleh karena itu, penanganan sementara baru sebatas melakukan pemangkasan ranting yang terjangkau.
Sementara itu, pihak DPUPR pun sudah melakukan pengukuran. Kasi Infrastruktur Air Limbah Perkotaan DPUPR, Hendrayatmo ST mengatakan, setelah diukur, panjang dari senderan yang longsor kemarin mencapai 35 meter, dengan tinggi hampir delapan meter.
Beberapa alternatif yang bisa diterapkan, kata Hendra, senderan yang longsor bisa dibangun dengan sistem bronjong batu, sistem tersebut akan lebih efektif jika dibanding dengan beton.
Sumber: