Jembatan Kalimati Sedong Masuk Skala Prioritas Perbaikan
RAKYATCIREBON.ID - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Cirebon, mencatat sedikitnya 15 jembatan di wilayahnya yang masuk dalam kategori mengkhawatirkan atau rusak berat.
Meski di tahun ini pihaknya hanya mendapat alokasi anggaran bagi 11 jembatan saja yang diperuntukan dalam pengerjaan pembangunan dan pergantian jembatan, pemilahan pengerjaan dilakukan berdasarkan skala prioritas yang kebutuhannya dilandasi akibat kebutuhan mendesak.
“Seperti untuk Jembatan Lojikaum di Desa Karangwuni, yang beberapa hari ini ambruk diterjang air sungai. Tentu ini menjadi kebutuhan yang mendesak dan menjadi prioritas dalam perbaikan,” kata Kepala Dinas PUPR, Ir Iwan Rizki di sela melakukan peninjauan di Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon, Rabu (3/2).
Ia menyebutkan, pasca ambruknya jembatan sepanjang 30 meter tersebut, sudah mulai dilakukan perbaikan meski sifatnya sementara dan darurat. Saat ini, sudah dimulai proses pembangunan jembatan darurat sepanjang 30 meter yang sedang dilakukan dan memastikan proses akan selesai dalam waktu dua minggu.
\"Kita targetkan proses pembangunan jembatan darurat ini dua minggu sudah terpasang,\" kata Iwan.
Selanjutnya, sambut dia, pada bulan April mendatang proses pembangunan jembatan permanen sudah dapat dilaksanakan. \"Sebenarnya, untuk anggaran di 2021 tidak ada untuk jembatan ini. Namun tetap akan kami upayakan mengganti anggaran lain untuk penanganan jembatan ini,\" ungkapnya.
Dirinya memperkirakan, khusus pembangunan Jembatan Lojikaum yang notabene jalur penghubung ke Desa Kalimati, Kecamatan Japara Kabupaten Kuningan itu, akan secara permanen menghabiskan anggaran sebesar Rp1,7 miliar. \"Diperkirakan untuk membangun kembali Jembatan Lojikaum ini akan menghabiskan anggaran sebesar 1,7 miliar,\" ungkap Iwan.
Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg yang meninjau langsung jembatan Lojikaum-Kalimati yang ambruk di Desa Karangwuni, Kecamatan Sedong mengaku prihatin. Masalahnya akses jalan utama yang menghubungkan Desa Karangwuni dengan Desa Japara Kabupaten Kuningan, terputus.
\"Saya cukup prihatin dengan kondisi ini. Saya perintahkan supaya PUPR segera menyelesaikan pembangunan jembatan darurat. Meskipun hanya bisa dilalui motor, tapi setidaknya membantu roda perekonomian dua wilayah,\" kata Imron.
Menurutnya, dia sudah menyetujui tahun ini ada pembangunan jembatan baru. Meskipun awalnya tahun ini tidak dianggarkan, namun karena mendesak mau tidak mau mengubah perencanaan yang sudah ada.
\"Sudah ACC tahun ini ada lokasi jembatan yang akan dialihkan ke jembatan Lojikaum-Kalimati. Saya sudah tanya PUPR, bisa dialihkan karena ini termasuk skala prioritas,\" katanya.
Imron pun meminta pihak PUPR, untuk mengerjakan pekerjaan jembatan tersebut secepatnya. Namun sesuai dengan aturan. Diperkirakan, awal bulan April, pekerjaan akan dilaksanakan, dan anggaran yang akan dipersiapakan sekitar Rp1,7 miliar.
“Tolong secepatnya dikerjakan, tapi harus sesuai aturan. Jangan sampai nanti ada masalah di kemudian hari. Dan masyarakat sendiri yang menanggung bebannya,\" ungkapnya. (yog)
Sumber: