Puskesmas “Puspa” untuk Bantu Tangani Pasien Covid
RAKYATCIREBON.ID- Pemerintah Provinsi (pemprov) Jawa Barat (Jabar), menyadari betul penanganan kasus Covid-19 selama masa pandemi sejak Maret 2020 hingga kini, belum optimal. Selama beberapa pekan belakangan ini, kasus Covid-19 semakin meningkat. Jabar selalu menempati sebagai daerah dengan kasus tertinggi.
Rumah sakit (RS) tidak lagi menjadi andalan, karena ketersediaan tempat tidur selalu berkurang akibat tingginya kasus Covid-19. Untuk itu, Pemprov Jabar meluncurkan program Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa). Tujuannya untuk penanganan Covid-19 yang tak dapat ditangani oleh RS karena keterbatasan ruang isolasi dan sebagainya.
Melalui Video Conference Zoom Meeting Senin (1/2), Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH mengikuti Peresmian Program PUSPA (Puskesmas Terpadu dan Juara) secara vitual.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Ketua Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, meresmikan program Puskesmas Terpadu dan Juara (PUSPA) di Puskesmas Cikarang, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (1/2).
Lewat PUSPA, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar menempatkan tim kolaborasi interprofesi juga pemberdayaan masyarakat dan keterlibatan multisektor untuk peningkatan kapasitas 3T (tracing, testing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil menjelaskan, indikator output PUSPA antara lain kepatuhan 3M menjadi 80 persen, target pengujian 1 per 1.000 penduduk, 80 persen kasus positif dilacak kontak eratnya dalam 72 jam, 90 persen kontak erat melakukan karantina mandiri, dan 12 kabupetan/kota penerima program memiliki rencana penguatan pelayanan kesehatan primer pada 2022.
\"Di 2020, petugas yang mengurus COVID-19 tercampur dengan urusan lain di luar COVID-19. Sementara tugas petugas COVID-19 itu intens harus melacak orang. Kalau betul sakit dan tidak lapor, harus datang, tidak bisa di-handle oleh SDM existing. Program PUSPA ini menambah satu puskesmas dengan 5 orang (Tim PUSPA) khusus mengurus COVID-19,\" ucap Kang Emil.
Kehadiran Tim PUSPA yang terdiri dari 3 orang baru dan 2 orang pendamping dari puskesmas ini, lanjut Kang Emil, diharapkan bisa membuat proses 3T lebih baik sehingga kasus bisa turun dengan cepat.
Terkait peran strategis puskesmas, Kang Emil mencontohkan, Thailand dinilai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mampu menangani COVID-19 karena memaksimalkan peran Primary Health Care (PHC) atau puskesmasnya.
\"Mari 2021 kita perkuat benteng di puskesmas. Mudah-mudahan program PUSPA ini perang melawan COVID-19 bergeser ke puskesmas,\" tutur Kang Emil dalam acara yang secara virtual turut diikuti kepala daerah se-Jabar atau yang mewakili.
Sekedar informasi, hingga 31 Januari 2021, jumlah pendaftar Tim PUSPA mencapai 4.321 tenaga kesehatan. Pendaftaran terus dibuka hingga 7 Februari mendatang di situs web jabarprov.go.id.
Peresmian program PUSPA di Puskesmas Cikarang hari ini, ditandai dengan penyerahan kotak Alat Pelindung Diri (APD) kepada tiga orang perwakilan Tim Perintis PUSPA yang terdiri dari epidemiolog, bidan, dan sanitarian.(ale)
Sumber: