Utara Rawan Banjir, Selatan Potensi Longsor, Bupati Majalengka: Masyarakat Selalu Siaga

Utara Rawan Banjir, Selatan Potensi Longsor, Bupati Majalengka: Masyarakat Selalu Siaga

RAKYATCIREBON.ID –Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd meminta agar semua pihak meningkatkan kesiap siagaan, terhadap potensi bencana. Apalagi, beberapa hari lalu musibah banjir dan tanah longsor terjadi di Kabupaten Majalengka.

Karna juga meminta, agar Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) bencana di tingkat desa kecamatan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dini.

\"Memasuki puncak musim hujan ini, semua pihak diharapkan meningkatkan kewaspadaan dini. Termasuk Satkorlak bencana di tingkat desa dan kecamatan untuk meningkatkan kewaspadaan dini,\" pinta Karna saat ditemui Rakyat Cirebon, Rabu (20/1).

Menurutnya, berdasarkan letak geografis, daerah yang rawan bencana di Majalengka bisa dipetakan. Diantaranya untuk potensi rawan banjir lebih terkonsentrasi di wilayah Utara. Seperti Ligung, Kertajati, dan Jatitujuh. Karena wilayah utara merupakan dataran rendah.

Sedangkan untuk daerah rawan longsor berada di daerah Majalengka Selatan. Karenakan kondisi geografis wilayah tersebut berupa perbukitan.

“Menghadapi musim hujan ini, semua warga harus waspada terhadap potensi bencana. Sebab, menurut Badan Geologi di Kabupaten Majalengka terdapat patahan yang melintang dari wilayah tengah hingga wilayah selatan Majalengka. Daerah ini rawan bencana longsor,” ungkap Karna.

Sedangkan wilayah Utara, kata dia, rawan banjir. Sehingga masih perlu diwaspadai. Oleh karena itu, para camat di wilayah wilayah yang masuk dalam daerah rawan harus tetap waspada dan selalu berkoordinasi. Serta melaporkan semua perkembangan yang terjadi di wilayahnya,” tandasnya.

Sementara itum berdasarkan data yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, sedikitnya ada 17 Kecamatan yang masuk dalam daftar daerah rawan bencana.

Berdasarkan data terjadinya bencana alam dari tahun 2019 hingga tahun 2020 tercatat 34 kasus bencana alam. Terbanyak bencana longsor, ada 15 kali kejadian.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Majalengka, Agus Permana menjelaskan, bencana longsor di Majalengka mengancam 139 desa di 17 kecamatan yang masuk dalam data daerah rawan, di antaranya Kecamatan Argapura, Panyingkiran, Majalengka, Talaga, Bantarujeg, Cigasong, Rajagaluh, Maja, Lemah Sugih, Cikijing, Sindangwangi, Malausma, Sindang, Banjaran, Leuwimunding, Sukahaji, dan Cingambul.

\"Tingkat kerawanannya bervariasi sesuai tingkat kerawanan diantaranya katagori bahaya dan sedang,\" pungkasnya.(pai)

Sumber: