14 Hari, Pemkab Cirebon Tetapkan Darurat Banjir

14 Hari, Pemkab Cirebon Tetapkan Darurat Banjir

CIREBON - Bupati Cirebon menetapkan tanggap darurat dalam penanganan banjir yang melanda tujuh kecamatan di Kabupaten Cirebon. Kepala Pelaksanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan mengatakan, surat terkait penetapan tanggap darurat, sudah ditandatangani oleh bupati.

\"Surat dengan nomor 360/98/BPBD, sudah ditandatangani Pak Bupati,\" kata Alex, Selasa (19/1).

Penetapan tanggap darurat sendiri, berlaku hingga 14 hari kedepan, sejak ditandangani pada 17 Januari 2021 kemarin. Alex menuturkan, dengan adanya penetapan tanggap darurat ini, pihaknya bisa melakukan langkah strategis, untuk penanganan bencana banjir atau tanah longsor yang terjadi.

Alex juga menyebutkan, banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon dalam beberapa hari ini, merendam sebanyak 7 kecamatan dan 15 desa. Namun dari jumlah tersebut, saat ini hanya tinggal dua kecamatan saja yang masih terendam banjir, yaitu Kecamatan Panguragan dan Suranenggala.

\"Dua kecamatan tersebut, rata-rata ketinggian air masih sekitar 30 sentimeter,\" kata Alex.

Sementara itu, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengunjungi lokasi banjir di Desa Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranengggala, Kabupaten Cirebon. Kecamatan Suranenggala, merupakah salah satu kecamatan, dari dua kecamatan yang saat ini masih terendam banjir. Sedangkan lima kecamatan lainnya, air sudah mulai surut.

Dalam kunjungannya, Imron menuturkan, penyebab banjir yang terjadi di Desa Suranenggala Kulon, akibat adanya penyempitan sungai Winong. Selain itu, sungai juga mengalami pendangkalan.

\"Kami akan mengirimkan surat ke kementerian dan berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), untuk bisa segera mengeruk sungai  yang ada di Kabupaten Cirebon,\" kata Imron di lokasi.

Ada sebanyak 25 sungai di Kabupaten Cirebon, yang berada dalam tanggungjawab BBWS. Sehingga dirinya berharap, adanya pengerukan sungai yang mengalami pendangkalan, untuk mencegah musibah banjir kembali terjadi.

Imron juga menambahkan, selain penyebab tadi, banjir di Desa Suranenggala Kulon juga, diakibatkan adanya air rob dari laut. Hal tersebut membuat aliran sungai menjadi tertahan.

\"Apalagi, intensitas hujan yang sangat tinggi,\" kata Imron.

Musibah banjir yang terjadi di Kecamatan Suranenggala, merendam sekitar sembilan desa. Imron memperkirakan, ada sekitar 4000 rumah yang terendam.

Imron meminta kepada masyarakat, untuk bisa menjaga sungai, terutama tidak membuat bangunan di sepadan sungai. Karena hal tersebut ujar Imron, membuat sungai menjadi sempit.

\"Karena sempit, akhirnya aliran sungai tidak lancar,\" kata Imron.(yog)

Sumber: