Pilwalkot Cirebon Masih Jauh, Jangan Dulu Umbar Syahwat Politik
CIREBON - Belakangan ini, sejumlah politisi di Kota Cirebon mulai curi start untuk kepentingan Pilwalkot Cirebon. Opini mulai dibangun. Rakyat mulai didekati. Konsolidasi di internal partai maupun membentuk jaringan relawan mulai dilakukan.
Padahal, waktu pelaksanaannya pun belum bisa dipastikan. Meski idealnya pada 2023 jika mengacu siklus lima tahunan. Tapi setidaknya, Drs H Nashrudin Azis SH dan Dra Hj Eti Herawati masih memiliki masa jabatan hingga Desember 2023. Artinya, masih ada masa jabatan Azis-Eti hampir tiga tahun.
\"Saya kira terkait pilwalkot ini masih jauh. Jangan buru-buru. Meskipun hari-hari ini kita lihat beberapa politisi sudah mulai curi start. Ada yang sudah terbuka, ada juga yang masih pakai kemasan lain,\" ungkap Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Cirebon, dr H Doddy Ariyanto MM, Selasa (12/1).
Menurut Doddy, fenomena itu merupakan hal wajar dalam dunia politik. Terlebih, bagi figur yang memang memiliki target ingin menjadi walikota atau wakil walikota. Baik yang sudah berkecimpung di partai politik maupun yang baru akan bermesraan dengan partai politik.
\"Memang fenomena yang wajar dan sah-sah saja. Tapi ada hal yang perlu digarisbawahi. Yakni politik jangan hanya dimaknai sebagai alat atau upaya merebut kekuasaan. Saya pikir tidak sependek itu definisi dan praksisnya,\" tutur Doddy.
Ia menilai, dengan waktu yang masih lama menuju pilwalkot dan sisa masa jabatan Azis-Eti cukup panjang, lebih baik tidak mengumbar syahwat politik untuk berkuasa. Akan tetapi, lebih penting adalah memastikan visi Sehati (Sehat, Hijau, Agamis, Tentram dan Inovatif) yang diusung Azis-Eti direalisasikan semaksimal mungkin.
\"Kita harus menghormati pak Azis dan bu Eti untuk merealisasikan janji-janji kampanyenya terdahulu. Dengan begitu, kita juga menghormati hak rakyat untuk merasakan program-program dari pemerintah kota. Jadi, terlalu dini kalau ada yang mengumbar syahwat politiknya saat ini,\" katanya.
Hal senada disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah SSos. Menurut pria yang akrab disapa Andru itu, kendati pihaknya tak menutup diri untuk membahas tentang pilwalkot ke depan, namun memastikan realisasi program strategis Azis-Eti menjadi prioritas.
\"Sebagai partai politik sah-sah saja kita melakukan persiapan. Tapi hemat pikir saya, saat ini lebih bijak mengawal realisasi program dalam visi Sehati,\" katanya.
Terlebih lagi, saat ini masih dihadapkan pada pandemi global Covid-19. Selain membangun kesadaran bersama untuk mencegah dan mengatasinya, kata Andru, pihaknya juga memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal pemerintahan Azis-Eti dalam penanganan Covid-19.
\"Kalau kemanusiaan berada di atas kepentingan politik, maka inilah saatnya kita mengutamakan sisi kemanusiaan. Kita harus memastikan mampu melewati masa-masa sulit karena pandemi ini. Bukan serta merta hanya bicara politik dan kekuasaan,\" tuturnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon itu menambahkan, bagi siapapun yang berkeinginan maju di pilwalkot lebih baik menunjukkan kontribusi nyata bagi daerah. Sedangkan bagi politisi yang manggung di dewan, harusnya mengedepankan kinerja nyata.
\"Jangan sampai hanya terfokus untuk kontestasi pilwalkot, tapi abai terhadap kinerjanya. Karena masyarakat juga berharap kontribusi nyata berupa kinerja yang baik dari kita,\" kata dia.
Terpisah, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Cirebon, Fitrah Malik mengatakan, partainya tidak akan kekurangan kader untuk diusung pada Pilwalkot Cirebon mendatang. \"Partai Gerindra tidak kekurangan kader. Yang ada di DPRD misalnya, banyak yang berkinerja baik,\" katanya. (jri)
Sumber: