Desember 2020, Pelabuhan Patimban Mulai Beroperasi

Desember 2020, Pelabuhan Patimban Mulai Beroperasi

\"Ini lah peristiwa bersejarah, bagaimana kawasan Rebana dengan Patimban sebagai primadona lokomotif ekonominya bukan dongeng, bukan hal yang sifatnya jauh, tapi sudah dekat. Ini akan groundbreaking 30 ha di hari Rabu untuk awali semangat pemulihan ekonomi, semangat pusat koridor ekonomi Jawa,\" tuturnya.

Patimban merupakan salah satu dari 13 kota industri baru yang masuk dalam regional metropolitan Cirebon, Subang dan Majalengka (Rebana). Adapun daerahnya meliputi wilayah utara/timur laut Provinsi Jawa Barat yang meliputi tujuh daerah, yaitu Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon.

Ridwan mengatakan, Rebana Metropolitan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi masa depan di Jawa Barat. Di antaranya melalui pengembangan kawasan industri yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi, serta berkelanjutan. 

\"Dengan Rebana, kita akan melihat 13 kota futuristik. \'Rebana is the future of West Java\'. Kawasan Rebana pun menjadi salah satu dari tujuh ekonomi baru di Jabar. Ekonomi baru Jabar diharapkan menjadi solusi dari dinamika dan masalah pembangunan di provinsi seluas 35 ribu kilometer persegi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa ini,\" tuturnya, dalam acara West Java Investment Summit, Senin, 16 November.

Mantan Wali Kota Bandung ini mengatakan, dengan Rebana Metropolitan diharapkan dapat memberikan ekonomi yang berkeadilan sosial bagi seluruh warga di kawasan tersebut. Karena itu, dalam proses pembangunan masyarakat lokal harus dilibatkan.

\"Saya tidak mau Rebana berkembang 10 hingga 30 tahun, tapi masyarakat lokalnya hanya jadi penonton, batunya datang dari pulau lain, suplai makannya bukan dari lokal, warganya cuma jadi satpam, warganya cuma jadi office boy, saya enggak mau. Oleh karena itu semua harus hadir,\" katanya.

Sekadar informasi, pembangunan Pelabuhan Patimban terbagi atas tiga fase. Pada fase kedua, pembangunan dimulai pada 2021. Dengan pembangunan lanjutan tersebut, kapasitas kontainer pelabuhan ditargetkan mencapai 3,75 juta TEUs pada 2023.

Pada Tahun 2021, Kementerian Perhubungan akan membangun peti kemas dengan luas 66 hektare di Pelabuhan Patimban, kontainer 3,75 juta teus, dan terminal kendaraan dengan kapasitas 600 ribu CBU.

Kemudian, pada fase berikutnya atau fase ketiga, Menhub Budi Karya menargetkan Pelabuhan Patimban bisa menampung kontainer hingga 7,5 juta-14 juta TEUs. Penyelesaian pembangunan Patimban ditargetkan akan rampung pada 2027.

Pembangunan pelabuhan ini akan mempertimbangkan berbagai aspek keamanan, seperti persiapan navigasi, prosedur karantina, serta pembenahan akses. Termasuk melakukan perbaikan untuk angkutan umum seperti yang berkaitan dengan halte.

Untuk mendorong perekonomian masyarakat setempat, Kementerian Perhubungan juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk memberikan pelatihan wirausaha bagi warga. Pemerintah juga bakal memberikan bantuan kapal dengan kapasitas yang lebih besar bagi nelayan. (*)

Sumber: