Minimalisir Berkembangnya Radikalisme dan Intolerasi, BIN Awasi ASN dari Kebuasaan Negatif

Minimalisir Berkembangnya Radikalisme dan Intolerasi, BIN Awasi ASN dari Kebuasaan Negatif

Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengungkapkan kedeputian baru ini juga harus memiliki tenaga-tenaga ahli di bidang psikiatri dan psikologi forensik yang memaham ilmu perilaku atau profiling. Selain itu, juga diperlukan sosiolog yang memahami perilaku sosial aparatur negara.

Bahkan kedepan, menurut wanita yang akrab dipanggil Nuning, ada baiknya para calon pimpinan daerah, dan calon anggota legislatif, juga diberlakukan semacam penelitian khusus kesetiaan kepada negara, UUD 45 serta Pancasila.

“Sehingga dapat meminimalisir berkembangnya radikalisme atau intolerasi aparatur negara,”ungkapnya kepada Harian Rakyat Cirebon, Selasa (11/8).

Menurut penulis buku Komunikasi dalam Karya Intelijen Keamanan ini,  semakin maraknya aparatur negara yang tidak Pancasilais berpandangan radikal ekstrem itu karena pengawasan kurang massive dilakukan pimpinan Kementerian atau Lembaga, bahkan ada yang cenderung lakukan pembiaran.

“Penting bagi BIN memiliki Deputi Bidang Intelijen Pengamanan Aparatur agar Kementerian atau Lembaga aman dari keberadaan aparatur yang intoleran serta anti Pancasila. Selain itu, juga dapat turut mengawasi aparatur dari kebuasaan negatif seperti narkoba, radikalisme, dan separatis,” pungkasnya. (wb)

Sumber: