Konflik Intern Keraton Kasepuhan, Kerabat Kasultanan Cirebon Minta Pemerintah untuk Lakukan Mediasi
RAKYATCIREBON.ID-Adanya aksi penolakan terhadap Sultan Sepuh PRA Luqman Zulkaedin oleh Famili Kasultanan Cirebon dan warga di area objek wisata religi makam Sunan Gunung Jati banyak mendapat perhatian dari sejumlah kalangan.
Salah satu kerabat keraton Cirebon, Raden Udin Khaenudin berharap kepada keluarga dan elemen yang pro dan kontra terhadap Luqman untuk segera duduk bersama mencari solusi dan titik temu.
Menurut Udin, jika tidak ada solusi dan titik temu, maka persoalan ini akan menjadi persoalan yang berkepanjangan. Hal itu dikatakan Udin setelah melihat adanya penolakan Luqman di Astana Gunung Sembung beberapa waktu lalu. Udin merasa prihatin atas kejadian tersebut.
“Saya sangat prihatin dengan kejadian tersebut pada saat ada kegiatan dari kementerian. Saya berharap masalah konflik intern keluarga keraton ini segera selesai dan tidak sampai berkepanjangan,” ujar Raden Udin, Minggu (27/9).
Untuk menyelesaikan konflik di Keraton Kasepuhan, Raden Udin menuturkan, perlu adanya peran pemerintah untuk melakukan mediasi.
“Meski ini konflik intern keluarga keraton, tapi saya mendorong pemerintah untuk memediasi mempertemukan kedua belah pihak yang menolak atau yang mendukung,” tuturnya.
Artinya, kata dia, pemerintah bukan mendukung salah satu kubu, perannya hanya mediasi dan fasilitator. Tetapi bila keduanya tidak bisa mediasi, persoalan bisa diteruskan di ranah hukum. “Saya sebagai kerabat keraton merasa malu,” tuturnya.
Saat ditanya apakah sudah ada upaya-upaya mediasi oleh kedua belah pihak, Raden Udin menegaskan, hingga kini belum ada.
“Sepengetahuan saya belum ada. Makanya perlu ada yang memfasilitasi dan memediasi. Ya dipertemukanlah biar ada titik temu dan persoalan ini cepat selesai,” pungkasnya. (*)
Sumber: