Krisis Covid-19 Lemahkan Upaya Penguatan Literasi

Krisis Covid-19 Lemahkan Upaya Penguatan Literasi

RAKYATCIREBON.ID-Hari Aksara Internasional pada 8 September 2020 lalu. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menulis bahwa perayaan Hari Aksara Internasional telah dilaksanakan setiap tahun sejak 1967.

Peringatan Hari Aksara Internasional di seluruh dunia bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya melek huruf sebagai masalah martabat dan hak asasi manusia, serta untuk memajukan agenda keaksaraan menuju masyarakat yang lebih melek huruf dan berkelanjutan. Meskipun ada kemajuan yang dicapai, tantangan keaksaraan tetap ada dengan setidaknya 773 juta orang dewasa di seluruh dunia saat ini kekurangan keterampilan keaksaraan dasar.

Hari Aksara Internasional tahun 2020 jatuh bertepatan dengan pandemi COVID-19 yang masih merebak. Maka dari itu, Hari Aksara Internasional tahun ini akan fokus pada pengajaran dan pembelajaran Literasi dalam krisis COVID-19 dan seterusnya dengan fokus pada peran pendidik dan perubahan pedagogi.

Tema ini akan menyoroti pembelajaran keaksaraan dalam perspektif pembelajaran seumur hidup dan oleh karena itu fokus utamanya adalah remaja dan orang dewasa.

Krisis COVID-19 baru-baru ini telah menjadi pengingat yang gamblang akan kesenjangan yang ada antara wacana kebijakan dan kenyataan, sebuah celah yang sudah ada di era pra- COVID-19 dan secara negatif mempengaruhi pembelajaran pemuda dan orang dewasa yang tidak atau memiliki tingkat melek huruf yang rendah.

Selama COVID-19, di banyak negara, program keaksaraan untuk orang dewasa tidak ada dalam rencana tanggap pendidikan awal, sehingga sebagian besar program keaksaraan untuk orang dewasa yang ada ditangguhkan dengan hanya beberapa kursus yang berlanjut secara virtual, melalui TV dan radio, atau di ruang terbuka.

Bersama Harian Rakyat Cirebon, Selasa (9/9) Kepala Dispusip Kota Cirebon, Drs H Jaja Sulaeman MPd mengungkapkan pandemi covid 19 telah berdampak luas terhadap berbagai tatanan kehidupan baik sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata, ketahanan dan pertahanan. “Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh komponen bangsa untuk menyadari bahwa tidak ada manusia yg sempurna, betapa penting arti kesehatan, arti kebersamaan, betapa beratnya tugas pendidik, betapa pentingnya kompetensi literasi dalam meningkatkan kualitas hidup,” katanya di Gedung Kesenian Nyi Mas Rarasantang.

Berikut petikan wawancaranya.

Hari Aksara Internasional tahun ini akan fokus pada pengajaran dan pembelajaran Literasi dalam krisis COVID-19 dan seterusnya dengan fokus pada peran pendidik. Apa dampak dari krisis COVID-19 pada pemuda dan pendidik keaksaraan dewasa serta proses belajar mengajar?
Dampaknya terutama dapat melemahkan upaya-upaya penguatan literasi yang telah diprogramkan sebelumnya, karena terjadi pemangkasan anggaran yang telah teralokasikan . Oleh karena itu perlu upaya upaya kreatif dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang mengharuskan jaga jarak atau sosial distancing untuk memutuskan resiko penularan Covid-19. Kreativitas penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi pemuda dan pendidik dalam pembelajaran literasi digital menjadi media efektif jika ditunjang dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, penguatan soft skills bagi pendidik dan peserta didik, serta sistem pembelajaran jarak jauh yang efektif.. Pengembangan literasi kreatif menjadi sebuah keharusan dalam menghadapi dampak Covid-19.

Apa pelajaran yang didapat?
Pandemi Covid-19 telah berdampak luas terhadap berbagai tatanan kehidupan baik sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata, ketahanan dan pertahanan. Ini menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh komponen bangsa untuk menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna, betapa penting arti kesehatan, arti kebersamaan, betapa beratnya tugas pendidik, betapa pentingnya kompetensi literasi dalam meningkatkan kualitas hidup. Dan semakin menyadarkan bagi para stalkeholders pendidikan untuk senantiasa merenungkan dan mendiskusikan bagaimana pedagogi dan metodologi pengajaran yang inovatif dan efektif dapat digunakan dalam program literasi remaja dan orang dewasa untuk menghadapi pandemi Covid-19, pentingnya Iptek bagi manusia.

Bagaimana kita dapat memposisikan pembelajaran keaksaraan remaja dan orang dewasa secara efektif dalam respons global dan nasional dan dalam strategi untuk fase pemulihan dan pembangunan ketahanan?
Dengan literasi dapat meningkatkan kompetensi SDM. Literasi digital membuka wawasan global dan nasional. Literasi kreatif meningkatkan life skills untuk pemulihan dan pembangunan ketahanan. Gerakan literasi dipandang sebagai sebuah strategi komprehensif yang melibatkan semua komponen mulai dari keluarga, masyarakat, sekolah, dan pemerintah/pemerintah daerah. Dalam konteks Adaptasi Kebiasaan Baru gerakan literasi semakin terasa penting dalam masa pemulihan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Apa makna dibalik Kebangkitan Literasi Kreatif?
Makna dibalik kebangkitan literasi kreatif memberi peluang bagi seluruh manusia untuk dapat belajar merenungkan, mengevaluasi, meningkatkan, menyadarkan, mempertahankan, memperjuangkan, menata, mengelola, agar kualitas SDM menjadi hal terpenting dalam berbagai aspek kehidupan yang survival. Dengan literasi kreatif hal tersebut dapat terlaksana dengan efektif. Jika disuruh memilih SDM berkualitas atau kekayaan alam tentu akan memilih SDM karena keberhasilan pembangunan terletak pada SDM yangg berkualitas bukan karena kekayaan alamnya.

Harapan literasi untuk masa depan Kota Cirebon perlu terus ditingkatkan. Sesuai dengan visi Kota Cirebon “ Dengan Sehati kita wujudkan Kota Cirebon sebagai kota kreatif yang berbasis budaya sejarah” . Untuk mewujudkan visi tersebut syaratnya adalah seluruh komponen baik masyarakat, maupun pemerintah Kota harus cerdas dan kreatif. Bekal untuk membangun kecerdasan dan kreativitas hanya dapat dilakukan melalui gerakan literasi. Pemahaman dan komitmen menjadi syarat utama terlaksananya gerakan literasi yang efektif. Sehingga harapan ke depan Gerakan literasi menjadi gerakan seluruh komponen baik pemerintah maupun masyarakat. Inilah saatnya literasi bangkit dalam mewujudkan masyarakat Kota Cirebon yang cerdas dan sejahtera. Momen hari literasi internasional pada tanggal 8 September, menjadi bahan renungan untuk memahami dan menyadari arti pentingnya Literasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. (wb)

Sumber: