Disdik Tunda KBM Tatap Muka

Disdik Tunda KBM Tatap Muka

RAKYATCIREBON.ID - Akhirnya, Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon menunda, wacana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tatap Muka. Menghindari dampak buruk, munculnya klaster baru, penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).

Pertimbangannya, tentu cukup matang. Disamping masih minimnya sarana prasarana penunjang disetiap sekolah. Juga ada kekhawatiran. Meskipun Kabupaten Cirebon saat ini statusnya berada di zona hijau, dan diperbolehkan manakala melakukan KBM tatap muka.

\"Atas saran pak Sekda kita ikuti intruksi Kadinkes. Karena angka Covid-19 semakin naik. Jadi KBM tatap muka, kita tunda pelaksanaannya,\" kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah Anwar MM kepada Rakyat Cirebon, Jumat (28/8).

Disamping itu, kata dia, hasil dari verifikasi, masih banyak sekolah yang belum siap sarana prasarananya. Tentu, ketika dipaksakan, akan berdampak buruk. \"Hari ini, hasil verifikasi dilaporkan. Dan hasilnya kita menunda. Banyak yang belum siap sarana prasarananya,\" akunya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni SKM MKes menjelaskan adanya pelajar yang terpapar Covid-19 itulah, menjadi dasar bagi Dinkes mengeluarkan imbauan. Agar KBM tatap muka ditunda terlebih dulu.

Pihaknya mengaku sudah berdiskusi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mengharapkan agar KBM ditunda terlebih dulu. \"Tapi, semua keputusannya ada di Disdik dan pak bupati. Mudah-mudahan ada kebijakan yang bijaksana,\"kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, mengimbau agar wacana KBM tatap muka dibatalkan. Menghindari terjadinya klaster baru kasus posistif Covid-19. \"Untuk kegiatan KBM tatap muka jangan dilakukan dulu. Karena jangan sampai ada klaster baru, kita sekarang jangan pakai zona,\" kata Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Hj Enny Suhaeni SKM MKes, Selasa (25/8).

Hal itu, sebagai upaya mengantisipasi terjadinya klaster baru dalam kasus positif Covid-19. Makanya, KBM tatap muka, perlu dihindari. Disamping itu, jangan memberlakukan zona. Artinya, baik wilayah itu zona merah ataupun hijau, seyogyanya tetap menghindari KBM tatap muka.

Misalnya, lanjut dia, di Kecamatan Talun zona hijau, di Kecamatan Sumber zona merah, kalau warga atau pelajar di masing-masing zona bertemu maka tetap saja akan ada penyebaran Covid-19. \"Sebab kalau pakai zona, yang hijau didatangi sama zona merah, atau sebaliknya sama saja ada penyebaran Covid-19. Jadi sebaiknya KBM tatap muka dihindari. Lebih baik pakai daring atau online,\" katanya. (zen)  

Sumber: