Hanya Naik 15 Persen, Pengusaha Logistik Terganjal Covid-19

Hanya Naik 15 Persen, Pengusaha Logistik Terganjal Covid-19

RAKYATCIREBON.ID – Penerapan Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejumlah daerah berpengaruh pada usaha jasa pengiriman. Meski tidak terdampak secara teknis, bisnis logistik hanya tumbuh 15 persen saja. Lantaran daya beli masyarakat menurun.

Padahal di momen Ramadan dan Idul Fitri beberapa waktu lalu merupakan puncak trafik pengiriman. Dimana banyak orang saling berkirim barang baik keperluan pribadi maupun bisnis.

Direktur Utama Lion Parcel Cirebon, Deddy Orsila Jaya membenarkan, pertumbuhan usaha jasa pengiriman di momen Ramadan dan Idul Fitri 2020 menurun dibanding  tahun sebelumnya.

“Tetap berdampak karena biasanya mereka boleh keluar sekarang otomatis tidak. Kemudian daya beli ekonomi juga ada pengaruh,” kata dia.

Dia melanjutkan, secara teknis usaha jasa pengiriman memang tidak terkendala. “Dari awal penerapan PSBB di Cirebon, Jakarta dan semua daerah nggak ada masalah. Karena logistik memang diperbolehkan,” tambahnya.

Hanya saja di lokasi tertentu, pengiriman menyesuaikan kebijakan setempat. Lantaran kurir tidak diperbolehkan masuk kawasan tersebut.

“Tapi itu juga untuk delivery, biasanya telpon ke customer mereka ada pos piket dititipkan di situ. Nanti customer bisa ambil di pos atau di balaidesa yang kira-kira wilayah yang dekat,” katanya.

Deddy menambahkan, berkaitan dengan pencegahan sebaran Covid-19, Lion Parcel juga memberlakukan protokol kesehatan. Seperti menyediakan tempat cuci tangan baik sabun maupun hand sanitizer.

“Penyesuaian ada cuci tangan baik yang sabun maupun HS, jarak kita atur dan untuk yang jalan ada masker pakai. Paketnya disemprot disinfektan sebelum kita kirim dan paket yang datang dari Jakarta sebelum karung dibuka disemprot. Setelah dibuka paket juga disemprot,” tukas Deddy. (wan)

Sumber: