Salat Jumat Perdana, Ketua DKM Attaqwa Evaluasi Beberapa Hal

Salat Jumat Perdana, Ketua DKM Attaqwa Evaluasi Beberapa Hal

RAKYATCIREBON.ID-Masjid Raya Attaqwa Kota Cirebon kembali menggelar salat Jumat, setelah sekitar dua bulan ditiadakan.

“Alhamdulillah salat Jumat pertama bisa dilaksanakan setelah 8 kali Jumat dialihkan dengan salat dzuhur di rumah,” ungkap Ketua DKM Masjid Raya Attaqwa, Dr H Ahmad Yani MAg, Jumat (29/5).

Ia menilai, salat Jumat berlangsung dengan lancar, tertib dan mengikuti protokol kesehatan.

Penyelenggaraan salat Jumat ini, kata Yani, tidak lepas dari kebersamaan ormas Islam, tokoh agama, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Cirebon dan MUI Kota Cirebon yang telah menyepakati salat Jumat di masjid kembali digelar.

“Masjid-masjid besar di Ciayumajakuning sudah melaksanakan salat Jumat, kecuali Masjid Agung Sumber. Kita pun hari ini melaksanakannya,” kata Yani.

Di sisi lain, Yani mengevaluasi beberapa hal dari pelaksanaan salat Jumat perdana di tengah pandemi Covid-19 ini. Ada beberapa ketentuan yang perlu dipatuhi berdasarkan hasil musyawarah sejumlah stakeholder pada Kamis malam.

“Diantaranya khatib masih agak lama, padahal keinginan kami 15 menit. Ke depan akan kami ingatkan untuk tepat waktu. Termasuk bacaan salat, tidak terlalu panjang. Kemudian usai salat langsung kembali ke tempat masing-masing,” jelasnya.

Sementara itu, salah seorang jemaah, Wahyu Wibisana mengaku, ia mengikuti salat Jumat di Masjid Raya Attaqwa karena merindukan aktivitas ibadah yang biasa ia laksanakan.

“Jujur saja, saya rindu salat Jumat. Karena sudah 7 Jumat, saya memilih salat dzuhur, sebagaimana anjuran pemerintah,” kata Wahyu.

Pegawai swasta di salah satu perusahaan di Kota Cirebon itu menambahkan, ia memang terbiasa salat Jumat di Masjid Raya Attaqwa. Saat masjid raya tersebut meniadakan salat Jumat, Wahyu sempat ke masjid lain.

“Saya setiap Jumat hampir pasti di Attaqwa. Alhamdulillah sekarang bisa salat Jumat di sini lagi, dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat,” katanya. (jri)

Sumber: