Dikritik Keras Pansus Covid-19 terkait PCR, RSDGJ Dibela Wawali
RAKYATCIREBON.ID-Wakil Walikota Cirebon, Dra Hj Eti Herawati angkat bicara terkait kritik keras Pansus Covid-19 DPRD kepada RSD Gunung Jati lantaran belum juga mengoperasikan Polymerace Chain Reaction (PCR) untuk uji swab massal.
“Sebetulnya bukan cepat-cepatan. Tapi bagaimana kita penanggulangan di tengah masyarakat,” ungkap Eti, usai meninjau pelaksanaan rapid test di kantor Kecamatan Pekalipan, Kamis (28/5) pagi.
Eti mengapresiasi Dinas Kesehatan dan RSD Gunung Jati yang sejauh ini menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. “Yang tadinya kita (zona) merah, sekarang kuning,” ucapnya.
Terkait belum dioperasikannya PCR seharga Rp5,8 miliar di RSDGJ, Eti menyebutkan, masih ada tahapan yang harus dilalui, yaitu visitasi dari Labkesda Jabar.
“Semua regulasi harus dipatuhi. Untuk PCR, saya yakin RSDGJ akan secepatnya kalau tahapannya sudah dilalui,” tuturnya.
Eti menduga, belum dilakukannya visitasi oleh Labkesda Jabar dikarenakan padatnya aktivitas di sana. Seperti pelayanan terhadap uji swab, hingga pelayanan visitasi daerah lain.
“Saya akan coba komunikasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Sebelumnya, Anggota Pansus Covid-19, Agung Supirno SH menyoroti lamanya penantian visitasi dari Labkesda Jabar, sebagai kendala yang diklaim RSDGJ sehingga belum dioperasikannya PCR.
“Kalau menunggu visitasi dari Labkesda Jabar, apakah tidak bisa melakukan upaya-upaya percepatan? Walikota sebagai ketua gugus tugas, saya kira bisa melakukan upaya jemput bola. Jangan hanya menunggu,” tuturnya.
Agung menilai, seharusnya uji swab massal sudah bisa dilakukan. “PSBB sudah jilid II. Tapi belum juga ada tes swab massal. Ini juga masa PSBB jilid II sudah mau habis lagi beberapa hari ke depan,” katanya. (jri)
Sumber: