Kekurangan Rapid Test dan APD, Ini Kata Bupati Majalengka

Kekurangan Rapid Test dan APD, Ini Kata Bupati Majalengka

RAKYATCIREBON.ID-Bupati Majalengka, Karna Sobahi, akui penangan corona di daerahnya terganjal ketiadaan rapid test kit dan alat perlindungan diri (APD) bagi petugas medis.

“Masalah yang kami hadapi dalam mencegah penyebaran covid-19 di Majalengka alat tes kesehatan dalam menentukan PDP dan alat pelindungnya bagi para perawat,”ujar Bupati Majalengka Karna kepada Kantor Berita RMOLjabar, Senin (23/3).

Akibat tidak tersedianya rapid test kit, lanjut dia, para pasien harus menanti berhari-hari dalam menunggu hasil laboratorium.

“Dampak psikologisnya, para pasien banyak yang gelisah dan cemas menunggu keputusan hasil lab tersebut,” kata Orang nomor satu di Majalengka itu.

Kendala yang kedua, sambung Karna, kelangkaan APD bagi tenaga medis dan barang itu sangat sulit didapatkan juga harganya yang sangat mahal.

“Jujur saja kalau pun mahal, kita akan tetap beli, tapi masalahnya barangnya sangat sulit didapat,” imbuhnya.

Masih dijelaskan Karna, APD itu hanya digunakan satu kali saat bertugas dan setelah itu harus dihanguskan guna menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.

“Perhitungannya kalau misal ada tiga pasen dirawat dan ada tiga petugas perhitungannya 3 x satu hari x 3 orang berarti 9 APD.  Dibutuhkan 1 hari x 14 hari 126  APD x Rp 1,8 juta totalnya Rp 3,175 miliar,” jelas Bupati. (rmoljabar)

Sumber: