Meski Hujan, Kementan Jamin Pasokan Bawang dan Cabe Aman
RAKYATCIREBON.ID-Meski sudah memasuki musim hujan, Kementerian Pertanian (Kementan) menjamin pasokan cabe dan bawang merah tetap aman. Langkah-langkah mitigasi khusus dilakukan terhadap daerah-daerah terdampak banjir, longsor, atau bencana lainnya. Hasil pemantauan Tim Kementan menyimpulkan pasokan dan harga bawang merah serta cabe aman. Termasuk pasokan dari Probolinggo.
“Kami sudah terjunkan tim pusat untuk memantau kondisi pertanaman di Probolinggo. Ratusan hektare hamparan bawang merah varietas biru lantjor secara umum terpantau aman terkendali,” ujar Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Ditjen Hortikultura, Kementan, Sukarman, di Jakarta, Rabu (15/1).
Adanya pergerakan harga bawang merah di beberapa hari terakhir ini, kata Sukarman, masih terbilang wajar. Melihat kecenderungan pasokan yang ada, diperkirakan harga akan menurun dalam beberapa pekan depan.
“Sejauh ini terjadi tren penambahan luas tambah tanam bawang merah di Probolinggo hingga akhir Januari nanti. Langkah ini dilakukan untuk mengamankan stabilitas pasokan sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian, Sahrul Yasin Limpo,” jelas Sukarman.
Sukarman menjelaskan, varietas bawang merah biru lantjor asal Probolinggo menjadi andalan dan diminati pasar ekspor. Beberapanya telah sampai ke Thailand dan Singapura. “Kawasan Probolinggo dikenal sebagai salah satu sentra off season, artinya justru banyak menanam saat musim hujan. Kalau terkait antisipasi terhadap serangan penyakit, para petani bawang merah di Probolinggo sudah terkenal tangguh. Petani banyak yang menggunakan kelambu untuk mengatasi serangan OPT,” tutur Sukarman.
Sukarman memaparkan, hingga kini Probolinggo menjadi sentra ke dua terbesar di Jawa Timur setelah Nganjuk. Secara nasional menyumbang sekitar 3,7 persen dari total produksi bawang merah nasional dan menjadi salah satu daerah pemasok ekspor khususnya varietas biru lantjor.
Catatan Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, luas tambah tanam bawang merah November mencapai 462 hektare tersebar di Kecamatan Tegalsiwalan, Gending, Dringu. Dengan demikian, pada Januari ini terdapat potensi panen seluas 462 hektare. Dengan produktivitas 8 ton per hektare diperkirakan produksi bawang merah di Januari mencapai 3.696 ton. Kebutuhan bawang merah untuk lokal kabupaten Probolinggo hanya 392 ton sehingga masih ada surplus mencapai kurang lebih 3.300 ton. Surplus bawang merah tersebut akan mengisi pasokan luar Jawa utamanya Kalimantan, Sulawesi hingga Sumatera.
Panen Cabe Rawit
Berbeda dengan bawang merah, harga cabe rawit merah tengah mengalami kenaikan harga disebabkan mundurnya musim panen. Menurut petani sekaligus pedagang cabe rawit merah setempat, Munir, kenaikan harga cabe rawit merah lebih disebabkan karena waktu panen mundur. \"Akibat hujan, cabe jadi tidak cepat merah, mundur 4-5 hari,” ujar Ketua Kelompok Tani Talang Sari Dua, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo.
Untuk pertanaman cabe besar di Probolinggo pada Desember kemarin, kata Munir, terdapat LTT kurang lebih 22 hektare. Hasil pemantauan di Kecamatan Krucil umur tanaman bervariasi mulai dari 3 sampai 75 hari bahkan beberapa sudah siap panen.
“Desa Seneng sendiri saat ini ada pertanaman seluas 10 hektare, umur tanaman bervariasi mulai dari 1 minggu sampai 50 hari, diperkirakan harga mulai turun bulan depan,” ujar Ketua Kelompok Tani Rejeki I, Desa Seneng, Kecamatan Krucil, Abdul Azis. (rmco)
Sumber: