Film Lampor Keranda Terbang Diangkat dari Mitologi Masyarakat Temanggung
Minggu 20-10-2019,03:37 WIB
|
SAPA
PENONTON. Sejumlah pemain Lampor Keranda Terbang yakni Adinia Wirasti, Dion
Wiyoko, Angelia Livie dan Dian Sidik menyapa penonton di Studio Satu XXI CSB Mall, Sabtu
(19/10).
|
CIREBON – Sejumlah pemain film Lampor Keranda
Terbang mengungjungi XXI CSB Mall dalam sesi premiere film, Sabtu (19/10). Adinia Wirasti, Dion
Wiyoko, Angelia Livie dan Dian Sidik menyapa penonton di Studio Satu.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para penonton untuk bertemu langsung dan
berfoto dengan pemain film.
Film
Lampor Keranda Terbang bakal tayang di
bioskop mulai 31 Oktober mendatang. Film ini mengisahkan Edwin (Dion Wiyoko) dan Netta (Adinia Wirasti) bersama
dua anak mereka, Adam (Bimasena) dan
Sekar (Angelia Livie) kembali ke kampung Netta di Temanggung.
Netta disambut curiga dan dianggap pembawa musibah karena
kampungnya sedang dilanda teror Lampor, setan pencabut nyawa yang membawa
keranda terbang. Edwin berusaha membela istrinya, tetapi skandal busuk dan
kejadian mengerikan muncul menghantui.
Edwin mulai curiga bahwa ada rahasia besar menyangkut Netta
yang tidak pernah diketahuinya. Apalagi ketika nyawa anak-anak mereka pun
terancam, menjadi sasaran Lampor.
“Film ini memang menceritakan misteri Lampor yang ada di
masyarakat Temanggung, Jawa Tengah. Betul-betul dibuat berdasarkan kisah yang
dialami warga di sana,” ungkap Dion Wiyoko dalam sesi konferensi pers di Café
Lawang Abang, Sabtu (19/10).
Sutradara Lampor, Guntur Soeharjanto mengisahkan, film ini
diangkat dari cerita masa kecilnya saat di Temanggung. Menurutnya, mitos Lampor
hingga kini masih eksis di masyarakat pegunungan Sumbing Sindoro, Temanggung.
“Saya
punya cerita masa kecil. Tentang sebuah hantu yang unik. Bukan Pocong,
Kuntilanak atau Wewe Gombel. Tapi Lampor. Dia datangnya malam hari, berupa
keranda terbang. disertai suara pasukan bersuara magis welwoh, welwoh, welwoh,”
ungkapnya.
Dipercaya,
bagi yang bisa melihat, lanjut Guntur, ternyata keranda itu diusung oleh
setan-setan dan dipimpin oleh makhluk besar hitam. Terbang dengan muka rusak
dan bermata merah menyala. Lampor datang meneror dan menculik korbannya. Dibawa
dengan kerandanya.
“Korbannya
ada yang hilang, ada yang mati, ada yang jadi sakit atau menjadi gila. Berjalan
pelan setelah malam tiba, menyusuri gang-gang kampung, mencari mangsa Pantang
melihat, pantang terlihat, Kami sangat takut waktu itu,” tambah dia.
Kisah
tentang Lampor berhasil diangkat menjadi film bergenre horor secara baik. Kesan
natural dan dekat dengan kearifan lokal masyarakat Temanggung. “Ternyata, Pak Parwez (Produser) tertarik
untuk memiilmkan Lampor ini. Menurut beliau, konten yang sangat lokal dan
cerita misteri dengan tradisi Jawa yang kental adalah sesuatu yang kuat dan
menarik,” tambah dia.
Apalagi
film ini dibintangi aktor-aktor terbaik tanah air. Yakni Adinia Wirasti, Dion
Wiyoko, Nova Eliza, Rendra Bagus Pamungkas, Annisa Hertami, Dian Sidik, Unique
Priscilla, Mathias Muchus, Steffi Zamora, Arnold Leonard, Landung Simatupang,
Djenar Maesa Ayu dan lainnya. (wan)
Sumber: