Harga Sewa Kios Mahal, Ketua APPSI: Perumda Pasar Keterlaluan

Harga Sewa Kios Mahal, Ketua APPSI: Perumda Pasar Keterlaluan

\"sewa

RAKYATCIREBON.CO.ID - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) turut angkat bicara soal belum sepakatnya harga sewa kios dan los di pasar Pagi antara para pedagang dengan pihak Perumda Pasar Berintan, karena harga sewa yang ditawarkan dianggap memberatkan pedagang.

Ketua DPD Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Cirebon, Agus Saputra menilai pihak Perumda Pasar Berintan terlalu mengedepankan profit oriented (mengutamakan keuntungan, red).

Tanpa melihat dan mempertimbangkan bagaimana keadaan pasar Pagi saat ini. Dimana keadaan pasar tradisional semakin tergerus dengan banyaknya pasar-pasar modern.

\"Seharusnya jangan terlalu mengedepankan profit oriented, Perumda Pasar juga harus berfikir bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Karena dengan kondisi sekarang daya beli masyarakat berkurang. Sedangkan perumda pasar mematok harga tinggi, tentu saja tidak diterima pedagang,\" ungkap Agus, Selasa (20/2).

Agus membandingkan sewa kios di pasar Perumnas, dimana ditetapkan harga sewa sebesar Rp8 juta per meter selama 20 tahun. Jika harga sewa di pasar Pagi untuk durasi waktu 10 tahun di angka Rp12 juta per meter, hal tersebut terlalu dirasa sangat mahal.

\"Tentu sangat mahal, coba saja bandingkan dengan yang lain, apalagi disana (Pasar Pagi,red) hanya revitalisasi saja,\" lanjut Agus.

Seharusnya, kata Agus, Perumda Pasar juga menjadikan harga sewa di pasar-pasar yang sudah ada sebagai acuan. Hal itu untuk bisa menyeimbangkan harga.

Karena dengan tingginya harga sewa, maka bukan tidak mungkin akan berpengaruh kepada tinggi nya harga. Sehingga akan ada perbedaan yang signifikan mengenai harga antara pasar satu dengan yang lainnya.

\"Pasar Perumnas yang selama 20 tahun saja hanya Rp8 juta per meter, kalau dulu ngontrak di kios pasar Pagi bisa sampai harga Rp15 juta per tahun. Fakta sekarang Rp10 juta saja tidak laku. Karena daya belinya sudah menurun. Itu juga harus diperhatikan,\" kata Agus. (sep)

Sumber: