Santy Wakili Perempuan di Pilbup Cirebon

Santy Wakili Perempuan di Pilbup Cirebon

\"pasangan

RAKYATCIREBON.CO.ID  - Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Cirebon, Drs H Kalinga MM-Dian Hernawa Susanty (HATI) yang diusung Gerindra, PKS dan PPP ini menjadi pembeda di Pilkada tahun 2018 Kabupaten Cirebon.

Sebab, dari empat pasangan bakal calon yang ada, hanya ada satu perwakilan perempuan. Santy menjadi satu-satunya keterwakilan perempuan di bursa pencalonan pesta demokrasi lima tahunan ini. 

Hal itu menjadi keuntungan bagi pasangan HATI, mengingat masyarakat akan sangat mudah mengingatnya. Berada di posisi tersebut, tentu Santy harus bisa menjadi media bagi kaum perempuan dalam memperjuangkan hak dan penyelesaian isu-isu perempuan.

Tidak banyak memang yang dijanjikan Santy, namun setidaknya perempuan yang tinggal di Gegesik tersebut sudah melakukan aksi nyata. Yakni melakukan advokasi terhadap kaum perempuan dan anak yang menderita sakit parah dan membutuhkan pengobatan di rumah sakit.

Hal itu ia jalani sejak sebelum ramai pencalonan, bahkan hingga saat ini ia bersama dengan relawannya masih konsisten membantu masyarakat kurang mampu khususnya kaum perempuan dan anak.

“Memang isu perempuan ini menjadi salah satu visi dan misi pasangan HATI. Harapan kami, kaum perempuan ini bisa mandiri sehingga bisa mendongkrak perekonomian keluarga,” kata Mbok Wangsih sapaan akrab Santy, Rabu (7/2).

Menurutnya, kaum perempuan juga perlu dibekali keterampilan, baik dalam hal kuliner, kesenian dan usaha lainnya. Sehingga perekonomian keluarga tidak saja bisa bergantung pada sang suami.

“Salah satu persoalan di Kabupaten Cirebon itu kan kemiskinan. Bahkan pasangan HATI juga memposisikan persoalan ini sebagai skala prioritas. Nah kemiskinan ini banyak faktornya, untuk menanggulanginya salah satunya bisa dengan membekali masyarakat kita dengan keterampilan dan bantuan modal,” jelasnya.

Hal itu menjadi pekerjaan rumah pemerintahan kedepan. Jangan sampai, lanjut Santy, Kabupaten Cirebon berada di peringkat ketiga termiskin di Jawa Barat.

“Saya bersama dengan Pak Kalinga sudah membuat formulasi untuk tiap persoalan. Dan semuanya tercantum dalam visi dan misi kami,” ucapnya. Sementara itu, Bacabup Drs H Kalinga MM mengaku tidak salah memilih sosok wakil bupati.

“Dalam proses penentuan wakil, saya berkaca pada Kabupaten Cirebon hari ini. Kami melihat bahwa perlu ada sosok perempuan yang hadir dan menjembatani kepentingan perempuan di pemerintahan,” kata Kalinga.

Dengan mendapat predikat Kabupaten Cirebon layak anak, jangan sampai itu hanya menjadi prestasi yang dalam realitanya masyarakat tidak merasakan itu.

Artinya, lanjut Kalinga, tentu juga perlu  ada regulasi dan pendampingan dari pemerintah dimana agar hak-hak kaum perempuan dan anak juga terlindungi.

Salah satu contoh, belum tersedianya fasilitas memadai di tempat umum agar perempuan terhindar dari asap rokok. Serta tersedianya sarana bermain anak di fasilitas umum dan pelayanan.

“Di pasar contoh kecilnya, banyak yang belum memiliki fasilitas untuk ibu menyusui. Ini bisa menjadi acuan sejauh mana pemerintah kita hadir untuk memenuhi hak perempuan,” imbuhnya. (tim)

Sumber: