Penyuluh Diminta Bantu Program Asuransi Pertanian

Penyuluh Diminta Bantu Program Asuransi Pertanian


\"penyuluh

RAKYATCIREBON.CO.ID - Administrasi kependudukan yang tidak mendukung bagi petani calon penerima asuransi, seharusnya bisa diantisipasi dengan memaksimalkan kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Indramayu Bhisma Panji. Dikatakan, honor PPL dari Pemerintah Pusat dan Provinsi diberikan untuk kerja 10 Bulan, sementara untuk yang dua bulanya, sambung Bhisma, bisa dialokasikan dari APDB Kabupaten Indramayu.

Dijelaskan Bhisma, honor yang bersumber dari Pemda Indramayu bisa difungsikan untuk melakukan pencacahan dan pendataan petani, pendidikan pertanian, termasuk memfasilitasi administrasi persyaratan untuk asuransi pertanian.

Sehingga, program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka melindungi petani bisa tercapai dengan baik. Apalagi, premi asuransi tersebut bukan dibayar oleh Pemda Indramayu, oleh karena itu seyogyanya tinggal memfasilitasi bantuan tersebut bisa diterima dan dirasakan oleh masyarakat.

\"Tinggal antara niat atau tidak, anggaran yang dialokasikan tidak akan habis hanya untuk pendataan,\" terangnya.

Padahal, menurutnya, asuransi pertanian sangat membantu para petani terlebih saat terjadinya gagal panen ataupun musibah lain yang membuat rugi, namun ongkos produksi bisa kembali karena ganti oleh asuransi.

Pihaknya juga sangat menyayangkan jika jumlah penerima bantuan baru sekitar 7000 an, padahal jumlah petani kecil di Kabupaten Indramayu sangat banyak.

\"Tidak adanya KTP dan berbedanya domisili, itu sifatnya kasuistis, tinggal Pemda menyeriusinya,\" tegasnya.

Salah satu petani di Kecamatan Juntinyuat, Naim mengaku tidak mengetahui adanya asuransi pertanian dari pemerintah, padahal program tersebut sangat membantu petani.

Terlebih saat dilanda serangan hama ataupun karena kekeringan yang menyebabkan gagal panen. \"Ongkos bertani mahal, berharap bisa balik saat panen, namun hilang karena gagal panen,\" ucapnya. (yan)

Sumber: