Durian Berkualitas Tinggi, Jangan Lupa Beri Air Kencing Kucing

Durian Berkualitas Tinggi, Jangan Lupa Beri Air Kencing Kucing

\"peneliti

RAKYATCIREBON.CO.ID - Prof Ika Djatnika merupakan Peneliti Utama dalam bidang Fitopatologi (Hama dan Penyakit Tanaman, red), memberikan sumbangsih agar durian yang ditanam petani di Blok Sinapeul Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi produktif serta menghasilkan buah durian berkualitas tinggi.

Pprof Ika Djatnika yang juga merupakan Ketua Tim SDM Balai Penelitian Tanaman Hias ini mengatakan, umumnya petani durian hanya akan memberikan pupuk berdasarkan musim saja.

Padahal menurutnya pohon akan banyak mengeluarkan energi saat selesai berbuah sehingga harus dilakukan pemupukan.

\"Pemupukan yang baik adalah saat tanaman selesai berbuah karena tanaman tersebut sebelumnya banyak mengeluarkan energi,\" ujarnya Sabtu (6/1) lalu.

Dijelaskannya Djatnika, khusus untuk durian sebaiknya pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang saja dan pemberian yang dilakukan selesai panen dengan dosis yang tepat.

Ia menyebutkan minimalnya tanaman durian diberi pupuk kandang pasca panen sebanyak 10 kilogram.

\"Selama ini petani memberi pupuk hanya berdasarkan musim saja yaitu di musim penghujan. Padahal teorinya tanaman banyak mengeluarkan energi setelah berbuah, maka harus segera dipupuk minimal pupuk kompos 10 kilogram,\"  paparnya.

Masih dijelaskan Djatnika, selain pemakaian pupuk kandang yang tepat, untuk tanaman durian, Prof Djatnika juga menyarankan jika ingin produksi meningkat maka harus ditinggikan kaliumnya.

\"Agar mendapat kalium cukup mudah cukup dengan membakar jerami dan abunya bisa digunakan untuk pupuk,\"  ungkapnya.

Sementara itu salah sau petani durian yang juga memiliki tanaman durian Sinapeul berusia 300 tahun, Heri Saptanto mengatakan, dirinya sangat bersyukur kedatangan Prof Ika Djatnika yang telah memberikan saran dan  masukan untuk perkembangan durian Sinapeul lebih baik dalam produksinya.

\"Kami hanya petani yang dalam perawatan tanaman durian hanya alami saja, kami tidak tahu waktu yang tepat untuk perawatan durian sehingga produktivitas durian kurang bagus dengan kualitas yang kurang bagus pula,\" tuturnya.

Lebih lanjut Heri menambahkan, Prof  Djatnika yang pernah mendapat tanda jasa dan penghargaan sebagai Peneliti Berprestasi dari Menteri Pertanian 1998 tersebut juga memberikan saran kepadanya, bahwa untuk mendapatkan rasa manis pada buah petani bisa manfaatkan kotoran dan air kencing kelelawar, kelinci maupun kucing.

\"Profesor menekankan untuk pemakaian kompos sebagai pupuk dan memanfaatkan air kencing serta kotoran kelinci, kucing maupun kelelawar untuk memberi rasa manis,\" terangnya.

Heri berharap, apa yang sudah disarankan profesor pada dirinya dapat memberi manfaat untuk kemajuan perkembangan durian di wilayah Sinapeul khususnya.

\"Semoga kunjungan singkat beliau membawa manfaat bagi perkembangan durian di Majalengka khususnya peningkatan produktivitas  durian Sinapeul di Sindangwangi,\" ujarnya.(hsn)

Sumber: