Dugaan Pungli, Warga Astanamukti Lapor Polisi

Dugaan Pungli, Warga Astanamukti Lapor Polisi

CIREBON - Dugaan pungli dan premanisme yang terjadi di desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, rupanya benar-benar disikapi serius oleh pihak yang merasa dirugikan. 
\"proses
Sudarto laporkan dugaan pungli di Astanamukti.Foto: Zezen/Rakyat Cirebon
Pelapor dan sejumlah saksi yang dimotori oleh Sudarto, datang ke Mapolres Cirebon, Senin (27/11) guna melaporkan kasus yang kabarnya sudah menelan kerugian total sebesar Rp61 juta itu. Adapun uang pribadi (milik pelapor) yang sudah diberikan kepada terduga sebesar Rp15 juta.

Usai dilakukan BAP, Sudarto menjelaskan, kedatangannya ke mapolres adalah wujud nyata warga negara yang baik dalam menyikapi masalah yang terjadi di wilayahnya. 

“Saya sebagai warga negara yang taat hukum, melaporkan adanya dugaan kejahatan pungli yang terjadi di Desa Astanamukti yakni dalam kegiatan tanah urug PT Avia Avian,” ungkapnya ke Rakcer, kemarin.

Ia percaya, aparat hukum dapat bertindak cepat serta profesional dalam menangani kasus dugaan pungli ini hingga ke akar-akarnya. 

“Kami berharap, aparat dapat menangkap para pelaku pungli ini hingga tuntas. Apalagi, negara saat ini sangat serius memberantas pungli dengan dibentuknya tim saber pungli,” tambah pria kelahiran 1985 yang akrab disapa Kang Darto itu. 

Menurut Darto, pemerasan dan pungli bedanya tipis sekali, biasanya dalam melakukan aksi pungli itu, ada oknum sebagai aktor intelektual dibelakangnya.

“Saya berharap, polisi mampu membongkar semua pelakunya. Kami juga menduga Kuwu Astanamukti tahu banyak mengenai hal ini. Kecil kemungkinan beliau tidak mengetahui masalah yang sudah viral ini,” terangnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sumber AKP Reza Arifian SH Sik, melalui KBO Reskrim Iptu Dudu mengatakan bahwa pelaporan terkait dugaan pungli dan premanisme itu sudah diterima. 

“Laporan sudah kami terima, secepatnya para pihak terkait akan kami panggil,” tandasnya. Untuk diketahui, selain Sudarto ada sejumlah saksi yang hadir dalam pelaporan tersebut yakni Parno, Yeyet, dan Muhari. (zen)

Sumber: