“Ngalap Berkah” dari Siraman Gong Sekaten
Selasa 28-11-2017,16:00 WIB
CIREBON – Ribuan masyarakat ikut menyaksikan pencucian Gong Sekaten atau Gong \"Syahadatain\" oleh abdi dalem keraton atau pun keturunan Sunan Gunung Jati di keraton kanoman.
|
Pencucian gong Sekaten dicampur air bunga. Foto: Kim/Rakyat Cirebon |
Menariknya, dalam pencucian Gong tersebut, tidak hanya dibasuh dengan air putih biasa melainkan dicampur dengan bunga bermacam rupa sebagai kesan sakral dan wangi untuk badan Gong.
Prosesi inilah yang bisa dikatakan paling ditunggu-tunggu para pengunjung, serta kebanyakan orang untuk mencari keberkahan dari air bekas siraman Gong Sekaten.
Hal itu, menurut dosen Filologi dan juga merupakan Sejarawan Cirebon, saat ditemui di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Oppan Sattari Hasyim, berdasarkan tradisi lisan dan warisan sejak dulu, masyarakat Cirebon mempercayai air bekas siraman Gong Sekaten memiliki khasiat tersendiri.
\"Ini memang tradisi masyarakat Cirebon. Bekasan air siraman Gong Sekaten, banyak yang mencari karena dipercaya memiliki barokah,” kata dia.
Terkait Gong Sekaten, sudah berumur ratusan tahun. Sejak masa kesultanan Islam dahulu atau masa Sunan Gunung Jati sampai sekarang masih terawat dengan baik.
“Makna dari Gong Sekaten, adalah memiliki arti dari bahasa Arab yaitu \"Syahadatain\" atau dua kalimat Syahadat. Dua kalimat Syahadat sendiri yakni pengakuan atas Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan pencipta dan penguasa jagat raya serta Nabi Muhammad sebagai utusan Allah,” kata dia.
Salah seorang pengunjung Muludan Keraton Kanoman, Alwi (31), mengaku sangat mengapresiasi dan mengaku setiap tahun menghadiri Muludan di Keratn Kanoman.
“Dan saya juga setiap kali ke sini, selalu meminta air bekas siraman Gong Sekaten. Untuk dapatkan air itu, saya harus memberikan bunga 7 rupa yang dibungkus koran dan beberapa miligram minyak kelapa serta menyebutkan nama kepada petugas penjaga bekas air siraman Gong Sekaten,” kata dia.
Ritual penyucian Gong Sekaten yang berlokasi di Bangsal Sekaten, tempat nanti dibunyikan Gong penuh mistis tersebut, dirinya rela bersama puluhan orang lain mengantri dan meminta air sisa tersebut.
\"Dan kalau kita sudah memenuhi syarat tadi, setelah itu penjaga air bekas siraman Gong Sekaten memberikan air bekas siraman kepada para pengunjung,” kata dia. (kim)
Sumber: