Majalengka, Kota Wisata dan Penerbangan

Majalengka, Kota Wisata dan Penerbangan

MAJALENGKA – Sepuluh tahun lalu masyarakat masih memandang sebelah mata Kabupaten Majalengka. Bahkan, sempat dijuluki kota pensiun yang sepi dan kurang menarik.
\"pemda
Objek wisata Grand Cayon Majalengka. Foto: Pai/Rakyat Cirebon
Namun kini, presepsi masyarakat terhadap Majalengka berbalik 180 derajat. Saat ini, Majalengka bagaikan ‘tanah surga’ yang jatuh ke Bumi Sindangkasih. Dimana mata dunia mulai meliriknya.

Bahkan, berlomba untuk bisa berinvestasi di Majalengka, yang kini menjadi Metropolitan serta kota  wisata dan penerbangan.

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Majalengka (Diskominfo), Drs Maman Sutiman dalam seminar “Jurnalis Membangun Desa”  mengungkapkan,  saat ini pembangunan di Majalengka makin menggeliat. 

Hal itu, kata dia, tidak terlepas dari multiplier effect Bandara Internasional Kertajati (BIJB) yang akan segera beroperasi 2018. Kehadiran BIJB banyak hal yang harus dipersiapkan. 

Terutama menghadapi arus urbanisasi maupun dampak global lainya. Seperti akulturasi budaya, dan adat istiadat agar tidak menggerus kebudayaan asli masyarakat Majalengka. 

“Sehingga, semua SDM di kabupaten Majalengka harus terus diasah, agar bisa menghadapi tantangan. Masyarakat tidak hanya menjadi penonton, melainkan menjadi pelaku atas pesatnya pertumbuhan dan pembangunan di Majalengka,” kata Maman, Jum’at (24/11).

Menurutnya, salah satu langkah untuk menghadapi kehadiran BIJB dengan pengembangan kepariwisataan. Dimana potensi wisata di Majalengka saat ini sudah diakui dunia. 

Berbicara wisata, kata dia, tidak akan cukup hanya dengan pengembangan secara manual, melainkan harus perlu sistem. 

Pemerintah Kabupaten Majalengka dalam hal ini Diskominfo telah memiliki sistem informasi terpadu. Sehingga, diharapkan akan mampu mendongkrak serta mensosialisasikan potensi wisata yang ada di Majalengka.

“Mengembangkan wisata perlu sistem terpadu yang bisa diakses dengan mudah oleh semua lapisan masyarakat. Dimana nantinya sistem itu akan memberikan gambaran secara rinci mengenai potensi wisata yang ada di Majalengka. Sehingga, makin mempermudah akses wisatawan untuk berkunjung ke Majalengka,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Pariwisata Majalengka, Ir Dadan Tofik SH MH menjelaskan, potensi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Majalengka bisa jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kabupaten lainya. 

Sayangnya, kata dia, masih banyak potensi wisata di Majalengka yang saat ini masih belum tergali dan tertata dengan baik. Padahal, di Majalengka sendiri sudah memiliki sejumlah objek wisata bertarap internasional yang mampu menyedot perhatian dunia. 

“Salah satunya, objek wisata dirgantara Paralayang Gunung Panten (Gupan) di Majalengka. Lokasi tersebut sudah beberapa kali menjadi tuan rumah kejuaraan Paralayang tingkat dunia,” ujarnya.

Selain Paralayang, kata dia, Majalengka juga memiliki bukit Panyawueyan yang mendunia dan sempat menjadi viral di media sosial. Selain itu, yang tidak kalah menarik Majalengka juga memiliki Grand Canyon di desa Sukadana Kecamatan Argapura.

Ia mengungkapkan, saat ini Grand Canyon menjadi lokasi menarik bagi wisatawan. Bahkan, keindahan lokasi tersebut mampu mengalahkan grand canyon di Plabuhan Ratu. 

Apalagi, kata dia, masyarakat Majalengka saat ini terus menggali potensi wisata. Hampir di seluruh daerah Majalengka kini telah memiliki lokasi wisata alternatif. Tentu, hal itu sangat positif dalam mendukung keberadaan BIJB. Sekaligus menciptakan Majalengka sebagai kota wisata dan penerbangan.

“Dulu Majalengka dikenal sebagai kota pension, kini berubah jadi kota wisata dan penerbangan. Hal ini tentunya akan berimplikasi positif bagi kehidupan masyarakat, baik sisi ekonomi maupun sisi lainya,” ucapnya.

Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Raja, kesadaran masyarakat terhadap sektor kepariwisataan mulai tumbuh dan meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya potensi wisata yang dibuka baik secara perorangan maupun oleh pemerintah desa dengan menggali potensi yang ada di wilayahnya. 

Salah satunya, seperti di Sindangwangi yang kini memiliki lebih dari sepuluh lokasi wisata. Mulai lokasi wisata modern, alam hingga wisata agro seperti wisata durian dan lainya.

“Selain itu, Rajagaluh juga memiliki lokasi wisata yang cukup eksotis. Seperti, hutan lindung Prabu Siliwangi dan lainya. Jika diurut dari mulai Sindangwangi yang berada di wilayah Timur Majalengka hingga ke Argapura di wilayah Selatan dan Ligung diwilayah Utara, maka saat ini sudah banyak sekali potensi wisata alternatif yang bisa dikembangkan dan mampu mendorong peningkataan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (pai)

Sumber: