Pekerjaan Jalan Tukmudal-Lurah Dituding Asal-Asalan

Pekerjaan Jalan Tukmudal-Lurah Dituding Asal-Asalan

CIREBON – Pekerjaan Jalan Tukmudal-Lurah atau Jalan Penghubung desa Cempaka dan Pamijahan yang dikerjakan oleh jasa kontraktor CV Anggrek Lestari, diduga asal-asalan.
\"cv
Pengerjaan jalan Tukmudal dituding asal-asalan. Foto: Dandy/Rakyat Cirebon
Sangat disayangkan proyek peningkatan jalan dan pelebaran jalan sepanjang 2,154 meter itu menghabiskan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon sebesar Rp864 juta. 

Pasalnya pantauan dilapangan pelebaran jalan tersebut yang konon menggunakan sistem Rigit Pavement atau betonisasi tidak sesuai dengan spek standar yang sudah ditentukan oleh pemerintah dan itu membuat beberapa warga merasa kecewa.

Sepeerti halnya Abdul (30) warga sekitar mengatakan, pekerjaan peningkatan Jalan Cempaka Pamijahan itu setahunya diduga asal-asalan, mengapa demikian, kata Abdul, seharusnya sebelum pengecoran, diberikan papan pembatas antara tanah dengan bantalan yang akan dilakukan pengecoran, tetapi praktek dilapangan ada sebagian yang dipasang papan dan ada pula yang tidak.

\"Kayaknya asal-asalan, setahu saya biar hasilnya bagus dan rapih sebelum dicor itu dilapisi papan terlebih dahulu, belum lagi ya seharusnya sebelum dicor juga biar hasil beton itu tidak amblas sebelum dilakukan beton itu lapisannya harus dilapisi plastik, tetapi ini sih tidak,\" katanya kepada Rakcer (21/11).

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon Suherman menilai, pejabat pembuat komitmen (PPK) dipertanyakan kinerjanya, karena seharusnya selalu setenby, mengecek pekerjaan pembangunan pelebaran jalan tersebut.

\"PPK itu tidak becus, kok bisa kecolongan pekerjaan jadi asal-asalan, pengawasannya kemana? \"kata Suherman.

Dikatakan Suherman, seharusnya PPK itu standby untuk mengawasi sampai pekerjaan itu selesai. Pria dengan sapaan akrab Suherman itu sangat menyesalinya kalau memang terjadi kecurangan atau tidak sesuai dengan RAB maka PPK pada saat itu wajib menegurnya.

\"Kenapa spek yang sudah terjadi dibiarkan begitu saja, katanya tidak ada papan penyanggah, juga tidak ada lapisan plastiknya, ini jelas sudah salah, kenapa dibiarkan,\" tegasnya.

Lebih lanjut disampaikan Anger, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) seharusnya lebih selektif dan memperketat jangan sampai anggaran yang sudah dikeluarkan itu besar tetapi hasil pekerjaannya asal-asalan. 

\"Ini anggarannya besar loh, sekarang tidak sesuai dengan RAB, dinas seharusnya selektif dong,\" sambungnya. 

Diakhir, Anger menjelaskan kalau seandainya pekerjaan Rigit Pavement atau betonisasi tidak dilakukan pelapisan plastik terlebih dahulu, maka hasilnya akan tidak maksimal. \"Jelas akan ambles kalau tidak ada lapisan plastik terlebih dahulu, apalagi sekarang musim hujan,\" tandasnya. (dym)

Sumber: