Penerapan Kurikulum Anti Narkoba Terkendala Pendidik

Penerapan Kurikulum Anti Narkoba Terkendala Pendidik

MAJALENGKA - Kurikulum pecegahan bahaya narkoba yang baru ini disepakati oleh Disdik dan Polres Majalengka, hingga saat ini belum bisa direalisasikan. 
\"disdik
Kantor Disdik Majalengka. dok. Rakyat Cirebon
Hal itu karena salah satu faktor utamanya yakni tenaga pendidik di bidang mata pelajaran pendidikan jasmani masih dalam proses pembinaan.‎ Kemungkinan hal itu baru akan terealisasi tahun ajaran baru.
Hal ini ditegaskan Kadisdik Majalengka, H Iman Pramudia Subagja. 

Menurutnya, kendala utama untuk merealisasikan kurikulum anti narkoba di Majalengka, karena para pendidiknya masih dalam pembinaan. Sehingga kemungkinan akan direalisasikan pada tahun ajaran baru. 

\"Tenaga pendidiknya, yakni guru Penjas masih dalam pembinaan. Semua itu perlu persiapan yang matang untuk merealisasikannya, insya Allah kemungkinan tahun depan,\" ungkap Iman, Kamis (9/11). 

Ia menuturkan, upaya pencegahan narkoba melalui mata pelajaran pendidikan jasmani, masih membutuhkan keterlibatan  pihak Kepolisian. Tujuannya, selain mencegah, agar siswa dapat memahami terkait sanksi yang didapat bilamana mengkonsumsi narkoba.

\"Semuanya harus mendapatkan pengetahuan dan wawasan dari ahlinya, oleh karenanya kita tetap akan berusaha menggandeng pihak kepoisian. Upaya ini, bukan hanya bisa memberikan pengetahuan akan bahaya narkoba kepada siswa. Melaikan kasus narkoba di Kabupaten Majalengka bisa semakin menurun dan punah,\" ujarnya.

Menanggapi hal serupa, tokoh masyarakat di sekitaran Majalengka Kota, Arya Sucipto MPd mengatakan, upaya sosiliasi diharapkan tidak hanya dilakukan di lingkungan sekolah saja. 

Melainkan dilingkungan keluarga dan desa, serta jika perlu melibatkan anak-anak muda.‎ Alasannya, aktfitas anak ini lebih banyak di keluarga dan lingkungan desa dan kelurahan. 

\"Sehingga, untuk mempersempit penyalahgunaan narkoba, upaya sosilisasi bukan hanya dilakukan di sekolah. Melainkan di lingkungan keluarga, pedesaan dan kelurahan,\"jelasnya.

Arya mengungkapkan, sinergi antara tenaga pendidik, aparat dan tokoh masyarakat, harus senantiasa ditingkatkan. Alasannya tidak ada sinergitas, upaya pencegahan narkoba tidak akan berhasil.

Sebagai masyarakat, pihaknya berharap dalam upaya pencegahan narkoba, sinergitas antara tenaga pendidikan, aparat dan tokoh masyarakat harus terus ditingkatkan.

\"Kalau perlu libatkan para pemuda, karena kalangan muda pun perlu dirangkul sekaligus mendidik mereka untuk melangkah menuju berpengalaman,\" pungkasnya.(hrd)  

Sumber: