Sebagian Besar Irigasi Tidak Berfungsi

Sebagian Besar Irigasi Tidak Berfungsi

INDRAMAYU - Problem Pertanian di Kabupaten Indramayu masih berkutat pada persoalan irigasi. Penyebabnya, tingginya sedimentasi, jadi tempat pembuangan sampah rumah tangga serta  sarana pengaturan airnya rusak. 
\"anggota
Ono Surono tinjau irigasi di Indramayu. Foto: Apriyanto/Rakyat Cirebon
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menegaskan, di wilayah Krangkeng terdapat saluran irigasi dengan kondisi tidak berfungsi secara maksimal yang disebabkan banyak menumpuknya sampah rumah tangga, sarana pengaturan air yang sudah tidak berfungsi, hingga terjadinya pendangkalan, akibatnya aliran air tidak bisa maksimal dalam mengaliri areal persawahan masyarakat. 

Atas kondisi tersebut masyarakat sekitar mengeluh karena saluran tersebut tidak menunjang pertanian mereka. Masyarakat juga berharap, persoalan tersebut segera diatasi oleh Pemerintah, sehingga keberadaan irigasi berperan dalam menunjang produktifitas pertanian.

\"Saya diajak masyarakat meninjau langsung, kondisinya sangat disayangkan. Padahal irigasi itu bagaikan pembulu darah kalau tubuh manusia, keberadaanya sangat menentukan pertanian,\" terangnya.

Persoalan itupun menjadi perhatian Pemerintah Pusat, sehingga menjadi tanggungjawab Kementrian Pertanian (Mentan) dan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Agar program irigasi lebih mengena sasaran Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (Jiut) sesuai kebijakan yang baru bisa dilaksanakan oleh kelompok tani. Sehingga diharapkan solusi tersebut bisa menyelesaikan persoalan irigasi pertanian.

Sementara itu, Ketua  Komisi IV DPRD Indramayu, Muhaemin menyatakan, saluran sekunder dan tersier merupakan ujung tombak suksesnya program pertanian, keberadaan infrastruktur pertanian tersebut harus harus dioptimalkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Indramayu.  Saluran induk, primer, sekunder, dan tersier harus dikedepankan.

“Kita tidak boleh hanya mengandalkan Sungai Cimanuk dan Bendungan Rentang, realitanya apa yang terjadi? menjadi persoalan di lapangan,” bebernya.

Dengan adanya Waduk Jatigede yang menguntungkan pertanian di Indramayu, sambungnya, sepanjang tata ruang infrastrukturnya tidak mendukung, hal itu tidak mungkin terjadi.  Harus dibangunya sodetan-sodetan, irigasi  baru yang saling berhubungan guna  menunjang aliran air menuju kesawah masyarakat.

Diperbaharuinya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Indramayu, insfrastruktur pertanian harus menopang ketahanan pangan, lahan abadi pertanin seluas 9700 Hektare jelas menjadi dasar dalam suksesnya pertanian di Kabupaten Indramayu. “Infrastruktur pertanian harus terus didorong,” tegasnya. (yan)

Sumber: