Awasi Jajan Anak!

Awasi Jajan Anak!

CIREBON - Terjadinya kasus keracunan yang menimpa siswa SDN 1 Muara Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon menghebohkan dunia pendidikan dan kesehatan. 
\"dinkes
Kadinkes Kabupaten Cirebon  Eni Suhaeni. Foto: Zezen/Rakyat Cirebon
Pasalnya, dari 33 siswa yang mengkonsumsi, 29 siswa yang terindikasi keracunan, 4 siswa diantaranya yang mendapatkan perhatian khusus dan sempat di rawat.

Kejadian tersebut, bermula saat puluhan siswa sekolah tersebut membeli jajanan Crepes sebelum jam pelajaran dimulai yaitu sekitar pukul 06.30 WIB. Selang beberapa menit setelah jam pelajaran dimulai gejala keracunan dialami beberapa anak yang telah membeli jajanan tersebut.

Atas fenomena tersebut, akhirnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni menjelaskan kasus tersebut merupakan kali pertama usai dirinya menjabat sebagai Kadinkes. 

Tetapi, untuk 4 siswa yang telah mendapatkan perawatan tersebut terang dia, sore harinya pun sudah langsung bisa dibawa pulang.

“Kemarin ada 4 yang di rawat dan di infus tetapi sorenya sudah pulang, dan sekarang sudah kondusif,” tuturnya kesejumlah awak media ketika menghadiri penilaian P2WKSS di Desa Sigong, Jum’at (3/11).

Selanjutnya, jajanan yang telah dikonsumsi oleh siswa tersebut, kini sudah diamankan dan telah diambil semplenya. Bahkan tadi pagi, (Jum’at,red) sudah dibawa ke Bandung untuk dilakukan uji laboratorium. 

“Diujinya harus di Bandung, di Bio Farma, karena kebetulan di kita belum ada, nanti kita tunggu hasilnya,” tuturnya.

Ia menyampaikan sampai sejauh ini belum mengetahui sampai kapan hasilnya akan keluar. Makanya, sebelum hasil itu keluar, ia tidak mau berspekulasi penyebab keracunannya siswa dan siswi di sekolah tersebut. 

Ia berharap hasilnya bisa secepatnya didapatkan, agar mempermudah persoalan yang menimpa di masa kepemimpinannya.

“Mudah-mudahan tidak lama, karena sejauh ini belum ada pemberitahuan, nanti setelah keluar hasil dari semple tersebut, akan diketahui penyebabnya,” ucapnya.

Selanjutnya, hal itu menjadi perhatian khusus untuk segera ditindak lanjuti. Salah satu upaya yang akan ditempuhnya adalah dengan memberikan anjuran kepada petugas promkes sama kesling untuk melakukan sosialisasi ke sekolah terkait keamanan makanan maupun jajanan yang diperjualbelikan.

Ia mengimbau, kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh keetika melihat jajanan berewarna mencolok. Karena dapat diindikasikan, racun itu berasal dari makanan yang berwarna mencolok tersebut. 

Ia menegaskan, sebelumnya telah dilakukan sosialisasi, hanya saja, anak-anak belum bisa menjaga ketertarikannya sehingga mengindahkan dampak setelah mengkonsumsinya. 

“Kalau menemukan makanan dengan warna terlalu mencolok jangan dibeli, hanya saja namanya anak-anak kadang suka terbawa oleh teman-temannya,” ucapnya.

Kedepan, akan ada sosialisasi kepada siswa dan orang tua, agar mengetahui dan memahami jenis makanan maupun jajanan yang bisa dikonsumsi dan sehat untuk badan. Untuk pedagangnya sendiri, akan diberikan pemahaman agar bisa lebih memperhatikan makanan yang didagangnya itu sesuai dengan 

“Karena bagi pedagang yang memiliki ijin itu sudah sering diberikan pemahaman, tetapi bagi yang belum terdaftar ini, nanti kita akan lakukan Sidak untuk jenis makanannya,” pungkasnya. (zen)

Sumber: