Halangi Informasi, BPN Minta Maaf

Halangi Informasi, BPN Minta Maaf

MAJALENGKA - Jaringan Jurnalis Majalengka (Jajaka) mengelar aksi menutup mulut dengan lakban di Badan Pertanahan Nasional (BPN) jalan Gerakan Koperasi, Rabu (27/9). Sambil membentangkan tulisan \"Stop Arogansi Terhadap Wartawan\", para jurnalis menilai BPN kurang transparan membuka informasi ke publik.
\"bpn
Jaringan Jurnalis Majalengka demo kantor BPN. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Puluhan jurnalis itu mempertanyakan sulitnya bertemu pejabat BPN. Bahkan, beberapa staf BPN terkesan menghalang-halangi jurnalis. 

Ketua Jajaka Pai Supardi didampingi divisi Humas Nana Waskana menilai, instansi manapun seharusnya tetap menerima para jurnalis yang hendak menggali informasi. 

Khusus, BPN Majalengka, pihaknya telah berkali-kali datang untuk minta konfirmasi. Namun, selalu tidak bisa tembus atau berdalih pejabat maupun Humas BPN sedang tidak ada di ruangan.

\"Sering kami ke kantor BPN untuk wawancara atau konfirmasi, tetapi selalu saja sulit untuk ditemui. Maksud kami, kalau memang tidak ada pejabat yang bersangkutan, seharusnya ada humas yang mewakilinya. Imbasny, berita kami terkesan kurang berimbang,\" ungkapnya.

Nana Waskana mengatakan, selain aksi, pihaknya juga beraudiensi dengan jajaran BPN. Ia berharap, ada solusi terbaik ke depan. 

\"Kami datang bukan untuk apapun, kecuali akses untuk minta penjelasan soal tanah, status tanah dan hal apapun yang berkaitan dengan pertanahan di Majalengka. Karena, bagaimanapun juga Majalengka akan kena imbas pembangunan seiring dengan BIJB di Kertajati. Harus ada penjelasan mengenai soal-soal yang berkaitan dengan tanah,\" tegasnya.

Jurnalis lainnya, Ansory juga berharap agar BPN kedepan lebih bijak lagi dalam menghadapi jurnalis. Selama ini wartawan yang tergabung di Jajaka juga merupakan jurnalis yang mencari informasi untuk bahan pemberitaan. \"Kami berharap agar kedepan BPN tidak lagi menghalangi profesi jurnalis,\" ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Pengadaan Lahan BPN, Hedi Setiawan meminta maaf atas nama pimpinan BPN. Tidak ada maksud untuk menghalangi jurnalis. Kedepannya pihaknya tidak akan lagi mengulangi kesalahpahaman dengan wartawan.

\"Kami mohon maaf. Itu hanya kesalahpahaman yang tidak disengaja. Kami jamin kedepan tidak akan lagi kejadian seperti itu. Dalam waktu dekat, kami pun akan menginformasikan soal-soal tanah di Majalengka. Nanti dikabari lebih lanjut,\" imbuhnya. (hrd)

Sumber: