Tessa Widiyanti, Lebih Asyik dari Dance

Tessa Widiyanti, Lebih Asyik dari Dance

BAGI Tessa Widiyanti, tari topeng khas Cirebon menyimpan benyak rahasia. Karena itu, gadis kelahiran 8 Agustus 1998 semakin getol mempelajari dan mengembangkannya dengan cara mengajarkan kepada anak di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
\"tessa
Tessa Widiyanti. Foto: Zezen/Rakyat Cirebon
Hal tersebut dilakukan dara cantik yang disapa Enca itu, karena kecintaannya terhadap budaya nusantara, lebih khususnya khasanah kekayaan Cirebon.  

“Belum lama sih, karena awalnya aktif di dance, dan ternyata setelah mendalami kesenian tradisional, lebih asyik,” terangnya ketika ditemui wartawan koran ini.

Menurutnya, banyak hal yang menjadikannya beralih dari seni modern ke seni tradisional. Salah satu yang membuatnya kini terpincut diakuinya dari kostum yang dikenakan ketika performance.

“Seni tradisional itu, ternyata dari kostumnya saja sudah memberikan kepercayaan lebih. Seperti yang dipakai ketika nari topeng. Yang kita kenakan merupakan produk lokal daerah kita. Sda batik megamendung, ada pernak pernik yang memang merupakan kekayaan budaya lokal,”terang dia.

Jadi, secara tidak langsung, ucapnya, kita ikut serta membesarkan budaya Indonesia. Hal tersebut menjadi kebanggaan tersendiri. 

Maka dari itu, kini ia selain aktif mempelajarinya, kini mulai aktif mengajarkan ilmu yang telah didapatkannya kepada siswa PAUD. ”Cintailah budaya kita, kalau bukan kita siapa lagi,” tegas perempuan yang bercita-cita menjadi pegawai kantoran itu.

Melalui aktifitas mengajar, Enca bisa mengekspresikan sekaligus memperkuat kekayaan budaya Cirebon di kalangan generasi penerus. Tanpa adanya penguatan kepada anak-anak, Enca khawatir tidak lagi ada penerus yang senang dengan kesenian tradisional.

“Makanya, ada positifnya, kan bisa sekaligus memberikan andil untuk mengenalkan kepada anak-anak, mudah-mudahan makin banyak yang mau mempelajar tari topeng,”pungkasnya. (zen)

Sumber: