Netralitas Menara 27 Diragukan, Diduga untuk Mengamankan Salah Satu Cabup
Kamis 14-09-2017,09:00 WIB
KUNINGAN - Terbentuknya Menara 27 atau singkatan dari Mengawal Amanat Rakyat Menuju 27 Juni 2018 baru-baru ini, menuai kritik.
|
Adang Romadhona Espra. Foto: Mumuh/Rakyat Cirebon |
Menara 27 yang bertujuan menciptakan demokrasi di Kuningan pada Pilkada 2018 nanti, justru dinilai tidak netral karena para pengurusnya disinyalir memiliki kedekatan dengan salah satu bakal calon bupati Kuningan. Bahkan beberapa diantaranya diduga merupakan aktivis parpol.
“Menara 27 berdiri, bagi saya mudah-mudahan saja mereka punya niat baik dan betul-betul baik. Tetapi kalau melihat personal yang ada di Menara 27, ada empat orang yang kita bisa tahu, mereka teman-teman saya dan orang dekatnya salah satu calon,” kata Adang Romadona Espra, salah seorang aktivis pemuda Kuningan, Rabu (13/9).
Adang berharap, Menara 27 betul-betul pemuda yang ingin mengawal agar demokrasi Kuningan berjalan sesuai dengan harapan. Mereka harus bisa menepis isu sara, black campign dan lain sebagainya yang tidak sesuai aturan.
Di satu sisi dirinya mengaku cukup bangga dengan berdirinya Menara 27 yang dipimpin Ilham Ramdhani itu.
Namun di sisi lain, ia sangat meragukan netralitas lembaga tersebut karena bagaimana pun juga sebuah lembaga yang harusnya independen tetapi diisi dengan orang-orang yang memiliki kedekatan dengan salah satu calon, maka susah untuk melihat atau memandang bahwa lembaga ini akan netral.
Karena bagaimana pun juga, menurut Adang, kedekatan emosional itu akan berpengaruh kepada tindakan yang dilakukan.
“Kita tahu sendiri beliau-beliau itu dulunya dimana dan sekarang ada di mana. Artinya, bahwa harapan saya sebagai pemuda Kuningan semoga lembaga ini dibuat memang betul-betul untuk mengawal proses demokratisasi yang jujur, adil, dan luber,” harap dia.
Adang meminta Menara 27 ini lahir dengan netral yang harus dibuktikan tidak dengan omongan, tapi dengan perbuatan atau tindakan nyata di lapangan.
Kalau ternyata nanti ada temuan-temuan di lapangan yang mengidentifikasikan kepada salah satu calon, siapapun itu calonnya, ia pun meminta agar ada tindakannya nyata dari Menara 27 dengan cara yang netral.
Ia pun akan menunggu dan memonitor kinerja lembaga tersebut apakah betul netral ataukah hanya untuk mengamankan salah satu calon.
Yang jelas menurutnya, apapun yang dilakukan oleh Menara 27 ketika menemukan kecurangan ataupun penyalahgunaan isu oleh calon manapun, maka lembaga tersebut harus bertindak tegas.
“Kita akan tunggu ketegasan dan kenetralan lembaga ini, tidak berdasarkan statemen di media dari mereka, tapi kita tunggu tindakan nyata mereka siapapun calonnya, baik itu yang dulunya dekat atau sekarang masih dekat. Artinya, kita berharap semoga lembaga ini betul-betuk menjadi lembaga yang netral, karena saya lihat ini baru ada di Kuningan,” tantang Adang.
Di akhir statemennya, Adang kembali menyatakan ragu terhadap netralitas Menara 27 itu. Bahkan ia mengaku bingung dan sedikit lucu ketika dalam struktur lembaga itu ada pengurus parpol dan juga orang dekat (tim sukses) salah satu calon bupati.
“Makanya saya pertanyakan independensi mereka seperti apa. Kita tahu momentum Menara 27 itu didirikan mendekati ke 2018, walaupun 2018 ini masih proses, tetapi ada salah satu calonnya yang sangat dekat dengan mereka,” pungkas Adang. (muh)
Sumber: