Pilih yang Aktif bergerak, Saling Menaiki dan Nafsu Makan Baik
Rabu 23-08-2017,12:00 WIB
SEBANYAK 44 pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se Kota Cirebon yang akan menjadi panitia penyembelihan hewan qurban mengkikuti pelatihan dan arahan pemotongan hewan oleh Dinas Pangan Pertanian Perikanan dan Kelautan (DPPKP) Kota Cirebon di aula dinas setempat, Selama (22/8).
|
Praktek menyembelih hewan kurban. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon |
Panitia penyembelih hewan qurban dibekali teknis dan prosedur pemotongan yang baik dan sesuai ketentuan syariat Islam. Tak hanya itu, mereka juga dibekali pemahaman untuk memilih hewan qurban yang sehat dan layak.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua MUI Kota Cirebon, KH Solihin Uzer menyampaikan materi tentang syariat penyembelihan hewan qurban. Sementara Kepala UPTD Labkesmasvet, Ekoyosi Indriastuti memberi gambaran terkait pentingnya menyeleksi hewan qurban yang disembelih.
Kepada Bidang Pertanian dan Peternakan DPPKP Kota Cirebon, melalui Kasie Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh Nidya Febyani menjelaskan, menjelang hari raya Idul Adha yang akan jatuh pada awal bulan September, pedagang hewan qurban dadakan sudah mulai menjamur.
Guna memastikan kelayakan hewan qurban, pihaknya mengajak panitia penyembelihan hewan qurban untuk selektif dalam menerima hewan qurban. Pasalnya, hewan qurban yang baik mempunyai sejumlah syarat dan ketentuan.
Misalnya, hewan harus sehat, tidak kurus, dan tidak cacat. Di samping mempunyai umur yang telah mencapai ketentuan. “Aktif bergerak, saling menaiki, nafsu makan baik, bulu tidak kusam, cermin hidung basah, mata bersinar, mulut, hidung dan anus bersih,” ungkapnya.
Hal itu dimaksudkan agar hewan qurban yang disembelih betul-betul aman dikonsumsi. Tak hanya kesehatan hewan, Nidya juga menyoroti teknik pemotongan, pembersihan daging dan kotoran serta lingkungan tempat penyembelihan.
“Lingkungannya harus bersih dan menggunakan alas yang bersih juga untuk menampung dagingnya. Pengemasan untuk pembagiannya pun harus menggunakan plastic yang tidak mengandung zat berbahaya,” sambungnya.
Selain dibekali pemahaman materi, panitia penyembelihan hewan qurban juga diajak melakukan praktik perebahan hewan qurban sapi dan pemotongan domba yang menggunakan teknik yang baik dan benar.
Langkah selanjutnya untuk memastikan kelancaran dan keamanan pemotongan hewan qurban pada Idul Adha nanti, pihak dinas juga akan melakukan sidak pemotongan hewan ke sejumlah masjid yang menyelenggarakan potong qurban di akhir pekan ini.
“Setelah melakukan monitoring ke masjid-masjid, kita juga akan melaksanakan monitoring hasil pemotongannya, apakah dagingnya layak atau tidak, mengandung cacing atau penyakit atau tidak? Kita akan lakukan pemeriksaan sebelum daging qurban itu dibagikan,” tutup Nidya. (wan)
Sumber: