Kekeringan, Peternak Kesulitan Cari Rumput

Kekeringan, Peternak Kesulitan Cari Rumput

CIGASONG – Akibat kekeringan, sejumlah peternak kambing di Majalengka kesulitan mendapatkan rumput segar. Apalagi, ada oknum warga yang sengaja membakar rumput kering.
\"pembakaran
Kebun Jati di Cigasong dilanda kekeringan. Foto: herik/Rakyat Cirebon
Kondisi tersebut sangat berbahaya, mengingat angin di wilayah Majalengka Agustus ini sangat besar. Sehingga dikhawatirkan jika pembakaran rumput liar terus dilakukan, akan merambat ke daerah lain. Selain itu, akibat dibakarnya rerumputan, para peternak kambing kesulitan mencari pakan.

Titik-titik area yang terlihat bekas pembakaran dapat disaksikan di wilayah jalur lingkar utara Majalengka, termasuk di wilayah jalur baru yang tembus ke kelurahan Cicenang. Di sini mayoritas kebun Jati terlihat bekas pembakaran.

Menyikapi hal tersebut, para peternak kambing dan domba sangat menyayangkannya. Alasannya karena hewan peliharaannya itu sulit untuk mendapatkan pakan dari rerumputan liar.

Salah seorang peternak kambing, Ihat (59) mengatakan, saat ini kambingnya kesulitan untuk mendapatkan pasokan rumput segar. Padahal dengan cara memakan langsung di alam terbuka, gembalaannya akan terlihat lebih sehat.

\"Sekarang ini mencari rumput susah, karena kering, mati karena memang tidak dapat pasokan air hujan. Beda dengan waktu musim hujan, rumput melimpah. Tapi sekarang meskipun masih ada, malah dibakar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,\" ungkap Ihat, Jumat (18/8).

Padahal, kata dia, dengan cara membakar rumput bisa berpotensi menimbulkan kebakaran. Hal ini tentu saja akan sangat membahayakan kebun lainnya, dan merugikan lahan lain yang juga akan mudah terbakar.

\"Aneh, apa untungnya membakar rumput, justru yang ada malah menimbulkan kebakaran. Mengingat angin bisa membawa percikan api semakin membesar,\" ungkapnya.

Menanggapi hal itu, aktivis lingkungan hidup, Sukari mengatakan, mengenai pembakaran lahan hanya sekedar untuk membuat kebun terlihat bersih akan sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kerugian kebakaran. 

Pihaknya berharap agar masyarakat tidak melakukan bakar-bakar rumput. Karena hal itu akan sangat membahayakan.

\"Saya mendorong agar pemerintah mengawasi, kalau perlu membuat himbuan kepada masyarakat supaya tidak melakukan bakar rumput secara asal. Jika terus dibiarkan dipastikan akan terjadi kebakaran. Mengingat musim kemarau ini dedaunan sangat mudah terbakar jika ada percikan api. Seperti puntung rokok juga bisa menyebabkan kebakaran besar,\" imbuhnya. (hrd)

Sumber: