Sebelum Terjadi Infeksi, Periksa Gigi Enam Bulan Sekali

Sebelum Terjadi Infeksi, Periksa Gigi Enam Bulan Sekali

CIREBON - Kesehatan gigi mesti menjadi perhatian khusus. Karena penyakit tersebut bisa menyerang siapa saja, tanpa terkecuali. Baik anak-anak maupun orang dewasa. 
\"rutin
Andy B Setiadi. Foto: Zezen/Rakyat Cirebon
Makanya harus diwaspadai penyebab utamanya. Karena, ketika sudah terjangkit, penyakit tersebut tidak hanya bermuara di mulut dan gigi, melainkan bisa menyebar.

Hal itu tentu sangat mengkhawatirkan dan sangat merugikan bagi yang menderitanya. Hal tersebut disampaikan praktisi kesehatan sekaligus Kepala Puskeskas Gunungsari drg Andy B Setiadi kepada Rakyat Cirebon, Senin (31/7)

Menurutnya, dampak yang akan terjadi ketika gigi bermasalah, akan mengganggu aktifitas. Sehingga perlu menjaganya, agar gigi tetap sehat sebelum terjadinya infeksi. Salah satunya adalah dengan melakukan kontrol rutin setiap enam bulan sekali.

“Memang benar, untuk menjaga kesehatan gigi, disamping perawatan dan pola hidup pribadi juga dianjurkan melakukan pemeriksaan setiap enam bulan sekali,” jelas Andy.

Tetapi, kata dia, proses panjang untuk menjaga kesehatan gigi, sudah harus dimulai ketika awal dalam kandungan. Karena ketika dalam kandungan ibu hamil perlu memperhatikan kesehatan bayinya. 

“Asupan gizi seimbang dan mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium itu penting dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi pada anak yang dikandungnya,” katanya.

Begitupun ketika bayi telah dilahirkan, sangat penting untuk melakukan perawatan gigi. Perawatannya, terang Andi, tidak harus dengan mendatangi dokter, cukup dilakukan sendiri.

Karena pembentukam gigi diawal itu mudah terkena karies.  \"Yakni dengan menggunakan kapas untuk membersihkan gusi-gusi bayi,\" ucapnya.

Maka pentingnya membersihkan gigi bukan hanya untuk orang dewasa saja, tetapi harus dibiasakan sejak kecil melalui rutinitas sikat gigi. 

Bahkan kepada bayi sekalipun si ibu sudah harus rajin membersihkan gusi dimulutnya. Meskipun pada saat itu, belum tumbuh giginya, karena dengan pola pembiasaan, akan membentuk karakter untuk si anak.

Menurutnya, ketika terdapat sisa makanan, atau rasa manis yang menempel pada gigi ketika tidak segera dibersihkan, dampaknya akan  berbahaya pada gigi. 

Bukan berarti dalam hal ini, dunia kesehatan melarang masyarakat untuk mengkonsumsi makanan manis semisal permen atau cokelat. 

Tetapi, hanya lebih bersifat berjaga-jaga. Makanya, terang dia, ketika telah mengkonsumsinya imbangi dengan perawatannya agar tidak berdampak pada gigi. 

\"Beda halnya ketika masyarakat yang senang mengkonsumsi manis-manisan, seperti permen atau cokelat tetapi tidak diiringi dengan perawatannya, lama kelamaan pasti akan menimbulkan karies,\" pungkasnya. (zen)

Sumber: