PT Inti Sepakat dengan Pedagang, Kios Rp95 Juta dan Los Rp35 Juta

PT Inti Sepakat dengan Pedagang, Kios Rp95 Juta dan Los Rp35 Juta

RENCANA pembangunan pasar darurat Kanoman bisa jadi diundur dari rencana awal pada Agustus depan. Pengunduran itu dimungkinkan, karena Keraton Kanoman akan menjadi salah satu venue Festival Keraton Nusantara (FKN) pada pertengahan September.
\"pasar
Desain pasar Kanoman Kota Cirebon. Foto: Ist./Rakyat Cirebon
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi juga beberapa hari lalu menyarankan agar pembangunan pasar darurat Kanoman diundur, setelah FKN digelar. Atas hal itu, Perumda Pasar Berintan Kota Cirebon juga mempertimbangkannya.

“Keinginan kita Agustus bisa dimulai pembangunan pasar darurat. Tapi bisa saja setelah FKN, sebagaimana saran Pak Sekda,” ungkap Direktur Utama Perumda Pasar, Akhyadi SE, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (28/7).

Ia menyebutkan, pihak Keraton Kanoman tak mempermasalahkan kalaupun pasar darurat dibangun sebelum FKN. Namun Perumda Pasar akan tetap berkoordinasi lagi dengan Pemkot Cirebon, dalam hal ini sekda. “Sebenarnya kalau keraton oke, kita tidak masalah. Tapi kita juga menghormati pemkot. Makanya Senin kita akan ke Pak Sekda untuk komunikasi,” ujarnya.

Kalaupun diundur setelah FKN, pembuatan kerangka lapak untuk pasar darurat bisa dilakukan di lokasi lain, sehingga ketika FKN selesai, bisa langsung dipasang di lokasi, yaitu Jalan Kanoman, Jalan Winaon, Jalan Lemahwungkuk dan Jalan Pecinan.

“Bisa juga untuk sementara lapak knock down sebelum FKN dibikin dulu di tempat lain. Yang penting sudah ada kepastian antara PT Inti Utama Raya (investor revitalisasi Pasar Kanoman) dengan pihak ketiga pembangunan pasar draurat Kanoman,” tutur Akhyadi.

Dijelaskan Akhyadi, pasar darurat yang dibangun di Jalan Kanoman dan Lemahwungkuk akan dibuat dua lajur sisi kanan dan kiri. Di bagian tengah jalan selebar sekitar 5 meter akan disiapkan sebagai space untuk lalulintas kendaraan. “Sedangkan yang di Jalan Winaon dan Pecinan satu jalur untuk pasar darurat,” katanya.

Sementara itu, Direktur Proyek PT Inti Utama Raya, Ir Suhendro menyampaikan, pihaknya dengan pedagang Pasar Kanoman sudah bersepakat mengenai harga sewa, baik los maupun kios di Pasar Kanoman nantinya apabila sudah direvitalisasi.

“Berdasarkan kesepakatan, untuk harga los dengan ukuran 1,5 meter x 1,5 meter sebesar Rp35 juta. Sedangkan harga kios dengan ukuran 2 meter x 2 meter sebesar Rp95 juta,” jelasnya.

PT Inti Utama Raya memroyeksikan gelontoran uang sekitar Rp80 miliar untuk investasi membangun Pasar Kanoman. “Total anggaran sekitar Rp80 miliar. Besar, karena pasarnya dua lantai,” kata Suhendro.

Di Pasar Kanoman setelah direvitalisasi nanti, kata Suhendro, akan diisi sebanyak 1.499 lokal tempat usaha, terdiri dari 272 unit los dan 1.227 kios. Pembangunan ditarget selesai selama setahun yang dimulai pada awal 2018 mendatang. (jri)

Sumber: