Bibit Dikirim dari Taiwan, Hasil Panenya Cukup Menggiurkan

Bibit Dikirim dari Taiwan, Hasil Panenya Cukup Menggiurkan

SUKAHAJI - Petani di desa Jayi Kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka terus mengembangkan produksi jambu Kristal. Tingginya permintaan jambu Kristal membuat para petani mulai merasakan hasilnya.
\"jambu
Petani Majalengka panen jambu Kristal. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Selain petani, para pengusahanya sendiri juga merasa terbantu. Karena sebagian tenaga kerjanya berasal dari masyarakat sekitar.

Salah satu petani yang juga pengelola kebun Jambu Kristal, Runa Heryanto (62) merasa bersyukur karena menanam jambu Kristal. Diakuinya, menanam jambu Kristal tidak terlalu banyak hama. 

Selain itu pemeliharaannya cukup mudah. Meskipun begitu, bagi yang tidak telaten, merawat tanaman kebun jambu kristal hingga menghasilkan panen yang banyak cukup sulit dilakukan.

\"Lima tahun lalu saya beralih menanam jambu Kristal. Awalnya produksi jeruk parrel. Saya pikir jambu Kristal dari sisi perawatan lebih mudah dan hasilnya lumayan lebih besar. Dan yang lebih penting bisa memberdayakan para petani di desa ini,\" ujar Runa, saat ditemui di lokasi perkebunanya, Kamis (27/7).

Runa mengungkapkan, yang menarik lagi, meski cuaca tidak menentu, perkembangan panen untuk buah jambu Kristal sama sekali tidak berpengaruh. 

Bahkan, musim panen akan berlangsung di bulan depan dengan hasil panen yang cukup menggiurkan. Saat ini produksi buah jambu Kristal di wilayah Majalengka, sudah dilirik provinsi Riau.

\"Bibitnya dikirim langsung dari Taiwan, kebetulan saya cukup berpengalaman dan banyak kenalan sewaktu bekerja di Karawang beberapa puluh tahun lalu. Kini saya lebih enjoy menanam jambu Kristal,\" ujarnya.

Pihaknya berharap, agar pemerintah lebih memberdayakan pertanian dan perkebunan. Mengingat dampaknya dapat mensejahterakan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar pedesaan.

\"Saya heran, bidang pertanian sering dilupakan. Padahal potensinya menjanjikan. Tidak seperti olahraga sepakbola, kini anak-anak lebih suka sepakbola, dan ada banyak pelatihannya. Pertanian? masih jarang. Padahal prosfeknya bisa memberdayakan masyarakat,\" ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Jayi, Wasta mengatakan, pihaknya memang konsen untuk melejitkan produksi jambu kristal. Bahkan bulan lalu ada dari Provinsi Riau yang studi banding ke wilayahnya.

\"Kendalanya, ketika panen melimpah, banyak buah jambu kristal terlalu masak. Nah kami ingin buah yang masak itu bisa diolah. Supaya keuntungannya bisa untuk keperluan dan kebutuhan yang lain. Karena panen jambu kristal itu yang dipasarkan untuk konsumsi langsung adalah yang matangnya 70 persen,\" imbuhnya. (hrd)

Sumber: