Tebing Makin Kritis, Warga Mengungsi ke Rumah Kerabat

Tebing Makin Kritis, Warga Mengungsi ke Rumah Kerabat

SUMBERJAYA – Kepala desa Sepat kecamatan Sumberjaya, Hasan Sanusi mengatakan, hingga saat ini longsoran tebing sungai Ciwaringin yang mengancam puluhan rumah warga kondisinya belum juga diperbaiki. 
\"abrasi
Rumah warga desa Sepat terancam abrasi sungai. dok. Rakyat Cirebon
Padahal, kata Hasan, berdasarkan informasi dari BBWS dan PSDAPE yang sudah turun ke lapangan untuk melakukan survei, perbaikannya belum juga terealisasikan. 

Pihaknya berharap perbaikan segera dilaksanakan, mengingat sekarang adalah momen yang tepat. Sebab, musim kemarau dimana keadaan debit air masih sedikit.

Dijelaskanya, longsor yang terjadi Januari lalu yaitu tebing sungai Ciwaringin menyeret sebuah pemukiman milik seorang warga bernama Kandung (70) yang berada di blok dua Rt 1 Rw 4.

“Sejak longsor Januari kemarin hingga saat ini belum juga perbaikan. Padahal, kalau sekarang dilakukan (perbaikan, red) arus sungai sedang kecil, sehingga mempermudah proses perbaikan. Selain itu, warga juga menunggu kepastian. Sebab sampai saat ini warga yang tinggal di sepanjang saluran yang abrasi masih mengungsi di tempat saudaranya,” ungkap Hasan, Jumat (21/7).

Dia menuturkan, tebing sungai Ciwaringi yang semula hanya berjarak sekitar satu meter dengan pemukiman masyarakat. Kali ini semakin kritis akibat abrasi. Bahkan, pagar bambu disamping rumah warga sudah ambles tergerus aliran sungai.

Jarak antara bibir sungai dengan pemukiman masyarakat pun hanya beberapa jengkal saja. Pemdes setempat semakin khawatir jika kondisi tersebut dibiarkan, Sebab takut kembali terulang. Apalagi kalau hujan masih terjadi. Dengan intensitas curah hujan tinggi membuat aliran sungai Ciwaringin meluap dan berimbas menggerus tebing sungai.

\"Ada sembilan unit rumah, dua diantaranya sudah kritis dan tujuh lainnya terancam abrasi sungai ini,” tuturnya.

Menurutnya, pemdes meminta kepada instansi terkait dalam hal ini BBWS untuk secepatnya memberikan bantuan dengan melakukan penyenderan secara permanen. Mengingat kondisi tersebut sudah semakin parah. Pihaknya juga masih menunggu apakah perbaikan tebing yang benar-benar terealisasi.

\"Mudah-mudahan secepatnya itu bantuan segera terealisasi. Karena kondisi dua rumah temboknya pun sudah mengalami keretakan. Kami berharap dan terus meminta agar permohonan rehabilitasi senderan sungai Ciwaringin diwilayah kami segera terwujud,\" harapnya.

Menurut dia, warga yang menetap di dua rumah terancam abrasi sesekali direlokasi ke rumah kerabatnya guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Adapun warga ditujuh rumah lainnya sementara masih menetap di kediamannya masing-masing.

Tidak hanya pemukiman penduduk di desa Sepat Kecamatan Sumberjaya yang terancam terkena abrasi susulan melainkan disepanjang aliran sungai Ciwaringin. Wilayah Majalengka bagian timur atau perbatasan Kabupaten Cirebon ini kondisinya juga sangat menghawatirkan.

“Diantaranya, tiga desa di Kecamatan Sumberjaya. Yakni, desa Sepat, Parapatan serta Panjalin Kidul. Serta beberapa desa lainnya di Kecamatan Leuwimunding dan Rajagaluh juga terancam abrasi,” imbuhnya.(hsn)

Sumber: