Alihfungsi Hutan Sebabkan Cibodas Langganan Kekeringan

Alihfungsi Hutan Sebabkan Cibodas Langganan Kekeringan

MAJALENGKA - Masyarakat yang ada di desa Cibodas Kecamatan/Kabupaten Majalengka bersiap-siap dilanda kekurangan air. Pasalnya, saat ini sungai Cibodas yang membentang dari atas bukit mulai mengering. 
\"sungai
Sungai di desa Cibodas Majalengka mengering. Foto: Herik/Rakyat Cirebon
Sementara aliran air sungai masih ada, namun tinggal sedikit. Sejumlah petani sengaja menampungnya dalam sebuah cekungan, yang kemudian akan disedot untuk menyiram tanaman palawija seperti jagung dan kacang hijau.

Tokoh masyarakat Cibodas, Endang Azam mengatakan, hampir setiap tahunnya wilayah desa Cibodas memang selalu menerima terdampak kekurangan air. Hal ini sudah terjadi sejak 10 tahun. Hal ini terjadi sejak bebukitan yang tadinya hutan belantara dialihfungsikan menjadi kebun jagung dan tanaman palawija lainnya.

\"Kalau musim kemarau tiba, Cibodas itu langganan kekeringan. Sumber mata air yang biasanya ada, kini sudah menghilang, karena hutannya sudah tidak ada. Lihat saja sungai Cibodas sudah mengering saat ini, dua atau satu bulan lagi warga akan merasakan sulitnya mendapatkan air,\" ungkap Endang, Kamis (20/7).

Saat ini saja, kata dia, sejumlah proyek infrastruktur yang sedang dibangun, suplai airnya mengambil dari wikayah Kulur atau Sindangkasih. Tanda-tanda kekeringan sudah mulai terlihat karena memang bukit yang tadinya hutan kini sudah terlihat gundul, hampir tidak ada pohon untuk menyerap air tahan lama di dalam air.

\"Ditambah cuaca Majalengka yang panas membuat air sungai menguap lebih cepat. Oleh karenanya saya sebagai warga Cibodas meminta agar bukit yang gundul itu segera direboisasi dengan ditanami kembali pohon-pohon yang berfungsi menyerap air. Karena dengan cara seperti itulah ekosistem alam akan terbentuk,\" ujarnya.

Malahan, Endang memprediksi bahwa jika dalam lima tahun tidak ada reboisasi hutan di bebukitan tersebut, kemungkinan besar, wilayah Cibodas akan selalu mengalami kekeringan jika musim kemarau tiba. \"Oleh karenanya reboisasi harus kembali dipatenkan untuk bebukitan di wilayah atas Cibodas,\" tegas.

Hal senada diungkapkan salah seorang petani setempat, Ine (36). Ia mengatakan untuk menyiram tanaman jagung miliknya pihaknya memang masih menggunakan air sungai Cibodas, namun karena banyaknya yang nyedot, terkadang airnya semakin menipis. 

\"Dua bulan lagi gak tau mau bagaimana, saat ini saja bila terlalu lama nyedot, kadang harus diprotes supaya bergantian giliran nyedot air untuk nyiram tanaman,\" ujarnya. (hrd)

Sumber: