Mebeler Kurang, Siswa Terpaksa Belajar di Lantai

Mebeler Kurang, Siswa Terpaksa Belajar di Lantai

JATITUJUH - Lantaran kekurangan meja dan kursi di sekolah, ratusan siswa SDN III Pilangsari yang terletak di blok Rancabeureum Desa Pilangsari Kecamatan Jatitujuh, terpaksa belajar di lantai.
\"sdn
Siswa SDN III Pilangsari Majalengka belajar di lantai. Foto: Hasan/Rakyat Cirebon
Kondisi ini membuat siswa stres dan mengeluh kesulitan berkonsentrasi saat belajar di kelas. Mereka juga mengalami kram dan sakit karena terlalu lama duduk jongkok atau tengkurap di lantai.

Kejadian tersebut sudah berlangsung sebelum masuk tahun ajaran baru. Sebanyak 32 siswa dari kelas V dan kelas VI ini belajar melantai tanpa kursi dan meja.

Para siswa yang berjalan melantai berusaha serius mengikuti pelajaran. Namun sesekali mereka menguap dan menggerakan tubuhnya karena capek membungkuk atau duduk tanpa sandaran selama berjam-jam.

Dari penuturan Saripudin, salah satu siswa kelas V SDN  III Pilangsari mengeluhkan kondisi fasilitas belajar di sekolahnya. Karena belajar di lantai, para siswa diminta melepas sepatu sebelum masuk ruangan agar kondisi kelas tetap bersih dan seragam sekolah mereka tidak kotor.

“Kalau lama jongkok atau tengkurap, badan terasa sakit dan tidak bisa lama berkonsentrasi karena lelah,” ujar Saripudin, Rabu (19/7).

Dia berharap, sekolahnya segera menerima fasilitas meja dan kursi agar para guru dan siswa bisa lebih berkonsentrasi saat belajar. Hal senada juga diutarakan oleh Tio, siswa kelas VI. 

Menurutnya, dengan kondisi belajar di lantai dirinya sering merasa kedinginan, terlebih di musim kemarau seperti sekarang yang kondisi cuaca terutama angin bertiup sangat kencang. “Harapannya sih semoga kami diberi meja dan kursi yang baru agar tidak belajar di lantai,” ujarnya.

Sementara itu, menurut salah seorang guru kelas, Tatang SPd mengatakan, kekurangan kursi dan meja di sekolah sudah terjadi sejak sebelum tahun ajaran baru. Bahkan, selain kekurangan mebeler di sekolah tersebut juga kekurangan ruang kelas.

Sehingga sampai hari ini kegiatan belajar mengajar kelas V dan kelas VI disatukan dalam satu ruangan kelas. Selain itu, meningkatnya jumlah siswa yang mendaftar, tidak sebanding dengan daya tampung kelas. 

Kondisi tersebut menyebabkan proses belajar mengajar menjadi terganggu dan tidak maksimal. \"Kami berharap agar Dinas Pendidikan segera merealisasikan meja dan kursi untuk belajar siswa. Karena sudah enam bulan ini mereka belajar di lantai,\" jelas

Namun, menurut Tatang, pihak sekolah telah berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka. Mereka mengajukan bantuan pengadaan mebeler sekolah. Seperti meja dan kursi yang layak. Sayangnya, hingga kini, bantuan tersebut belum juga diterima.

“Kondisi sekolah seperti ini sudah kami adukan ke dinas dan pihak terkait lainnya. Bahkan pengajuan sudah tiga kali, namun sampai hari ini, sekolah belum menerima bantuan mebeler dan siswanya terpaksa belajar di lantai sekolah,” ujarnya.(hsn)

Sumber: