Produksi Kedelai Sangat Rendah

Produksi Kedelai Sangat Rendah

MAJALENGKA – Setiap tahun, minat petani di kabupaten Majalengka untuk menanam kacang kedelai sangat rendah. Nilai ekonomis jenis komiditi ini kurang menguntungkan ketimbang dengan komoditas lain yang disinyalir menjadi alasan para petani.
\"kacang
Dirjen Pangan Kementan Arif Mulyawan menanam kedelai di Majalengka. dok. Rakyat Cirebon
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan kabupaten Majalengka, Ir Wawan Suwandi MP mengatakan, tahun ini saja dari target 1.172 hektare hanya realisasi tanam seluas 212 hektare. Berbeda diera tahun 90-an lalu luas areal tanaman kedelai lebih dari 5 ribu hektare. 

Kondisi ini,kata dia, dipengaruhi rendahnya minat petani untuk memproduksi kedelai. Alhasil kalah bersaing dengan komoditas tanaman pangan lainnya, yakni padi dan jagung. Sehingga petani lebih memilih menanam palawija yang jauh menguntungkan tersebut. 

\"Berbeda dari minat menanam jagung. Dari target 6.545 hektare, terpenuhi realisasi tanam mencapai 2.643 hektare. Artinya meski tidak mencapai target namun hampir 50 persennya masih terdapat produksi. Berbeda dengan kedelai. Memang jenis tanaman ini bukan prioritas utama karena baru setelah pasca panen padi biasanya mencoba menanam kedelai,” jelas Wawan, Minggu (16/7).

Menurutnya, rendahnya produktivitas kedelai, berdampak buruk terhadap upaya pencapaian swasembada kedelai dalam negeri. Termasuk kebutuhan kacang kedelai untuk produksi tahu dan tempe pun tidak terpenuhi. 

Sehingga, sering terjadi kelangkaan dan fluktuasi harga kedelai yang menyulitkan para perajin tahu dan tempe diwilayah Majalengka. 

Pihaknya mengaku, tidak mudah memotivasi petani untuk tertarik menanam kedelai. Pasalnya dilihat dari harga kedelai kurang menguntungkan bagi para petani petani karena nilai ekonomis yang rendah.

Namun demikian, pihaknya berupaya untuk mendorong minat menanam kedelai. Salah satunya beberapa bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian berupa bantuan benih kedelai setiap tahunnya kepada petani. 

“Meski disediakan benih, namun dengan kondisi cuaca saat ini, petani tidak mau menanggung risiko kerugian,” imbuhnya.(hsn)

Sumber: