Jalur Sumedang-Palasah Tak Lagi Jadi Prioritas Pengalihan Arus Mudik

Jalur Sumedang-Palasah Tak Lagi Jadi Prioritas Pengalihan Arus Mudik

MAJALENGKA - Adanya ruas jalan tol Cipali dan keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) membuat jalur mudik sedikit berubah daripada sebelum ada jalur tol. 
Jalur mudik Bandung menuju Cirebon. dok. Rakyat Cirebon
Sehingga beberapa jalur alternatif bagi para pemudik terasa lebih lengang. Karena sebagian besar kendaraan roda empat memilih jalur tol. Dengan demikian jalur alternatif pemudik motor lebih leluasa.

Dengan demikian jalur non tol akan dinikmati lebih banyak pemudik yang menggunakan kendaraan motor. Tahun 2016 lalu, pemudik yang menggunakan motor terlihat lebih memilih jalur non tol, dan terlihat lebih rapih karena semakin sedikit kendaraan mobil pemudik.

Beberapa jalur alternatif yang digunakan untuk para pemudik ketika terjadi kemacetan disejumlah titik tersebut tidak lagi menjadi prioritas setiap tahun. 

Dari sisi anggaran misalnya, kebutuhan perbaikan jalur alternatif selalu dilakukan maksimalnya H-7 kondisinya sudah rampung. Namun kali ini kebutuhan tersebut tidak lagi mendasar karena kondisi jalan alternatif jarang dilintasi para pemudik. 

Kepala Dinas BMCK, H Eman Suherman melalui Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Yana Ruhyana mengakui, berkat adanya jalur tol Cipali serta adanya rencana kawasan Aero City membuat sejumlah ruas jalur alternatif berubah. 

Sebagai salah satu contoh, kata dia, perbatasan Cijelag-Sumedang menuju Palasah Kertajati Majalengka tidak lagi menjadi prioritas pengalihan arus mudik ketika terjadi kepadatan kendaraan di Cijelag Sumedang.

\"Kami hanya memprioritaskan titik di wilayah Jatitujuh via Randengan Wetan dan menuju Wanasalam Kecamatan Ligung kemudian tembus ke Desa Bongas Kulon Kecamatan Sumberjaya. Prioritas jalan alternatif ini diperuntukkan ketika rekayasa lalu lintas terjadi saat pembuangan dari interchange Tol Kertajati,\" ungkap Yana, Rabu (21/6).

Menurutnya, pengawasan serta perbaikan sendiri tetap menjadi prioritas dijalur alternatif tersebut. Hanya saja terdapat beberapa kendala bagi para pengguna jalan saat melintasi Desa Bantarwaru Kecamatan Ligung karena perbaikannya baru bisa dilakukan usai lebaran. 

\"Pengalihan arus lalulintas dilakukan hanya di interchange Sumberjaya saja tidak dari pintu tol Kertajati. Karena kalau dari pintu tol Kertajati maka otomatis kendaraan arah Jawa Tengah akan melewati Ligung dan bakal mengganggu kenyamanan para pemudik,\" ungkapnya.

Yana menjelaskan, hal ini juga mengacu arus mudik tahun lalu para pemudik tidak lagi melewati jalan Ligung via Bantarwaru menuju Bongas Kulon Kecamatan Sumberjaya.

Sementara ruas jalan alternatif di wilayah Jatitujuh hingga Kecamatan Ligung kondisinya layak pakai. Jalur tersebut biasanya menjadi salah satu akses jalan yang biasa dijadikan akses jalan alternatif dalam mengurai kemacetan pada jalur utama yang dilalui pemudik. Kemacetan tersebut biasanya berada di jalan utama Cijelag (Kabupaten Sumedang).

\"Tiga tahun lalu jalur ini langganan macet karena diakibatkan oleh pertemuan dua arus jalan nasional yakni dari jalur Bandung menuju Cirebon dan dari Jakarta via Subang-Cikamurang,\" ungkapnya.

Yana menuturkan, jalur alternatif lainnya seperti Leuwimunding-Palasah kondisinya selesai diperbaiki. Sehingga, pada saat digunakan untuk pengalihan arus lalu lintas akibat adanya pasar tumpah pada jalur utama Cirebon-Bandung yang berada dititik pasar Prapatan Kecamatan Sumberjaya. 

\"Arus lalu lintas sudah bisa dialihkan melalui jalur alternatif tersebut. Kepada para pemudik, jika lelah, diharapkan agar memanfaatkan rest area yang disediakan petugas di sejumlah titik. Karena pospam tersebut dimaksudkan untuk para pemudik,\" ujarnya. (hsn/hrd)

Sumber: