Ramadan, Bulan Penuh Berkah

Ramadan, Bulan Penuh Berkah

BAGI masyarakat Kabupaten Majalengka, datangnya Ramadan tahun ini dirasakan cukup istimewa. Hal ini karena berdekatan dengan Hari Jadi Majalengka ke-527 pada 7 Juni 2017.
\"ramadan
Bupati Majalengka Sutrisno (kiri) bersama Wabup Karna Sobahi. dok. Rakyat Cirebon
Selain itu, merupakan Ramadan yang cukup istimewa apalagi awal pelaksanaanya dilakukan secara serentak  dan utuh. Sehingga tidak terjadi lagi perbedaan dalam mengawali bulan suci ini. 

Ini penting sebagai perwujudan dalam membangun prinsip kebersamaan dan kebaikan dalam taqwa. Oleh karena itu, dengan hadirnya kembali Ramadan, diharapkan masyarakat Majalengka bernawaetu (niat, red) dengan baik dan mengakhirinya dengan baik pula.

Menjaga dan mengawal kebesaran dan kesucian bulan ini, masyarakat harus mampu menjaga suasana yang sejuk dan lebih mengedepankan kegiatan keagamaan. Tingkatkan rasa solidaritas dan saling menghormatri dan hargailah kaum Muslimin yang sedang berpuasa.

Bentuk konsekuensi dari saling menghargai dan menghormati itu,  tentunya tempat hiburan, restoran dan warung-warung makan pada siang hari untuk bisa lebih tertib dalam menjalankan usahanya.

Terpenting lagi, bagi para PNS tentunya harus tetap meningkatkan kinerjanya. Tidak ada alasan untuk mengurangi spirit kerja. PNS harus tetap semangat dan enerjik. Serta mampu membangun suasana agamis di OPD masing-masing. 

Puasa bukanlah alasan untuk bermalas-malasan. Sebaliknya Ramadan harus dijadikan sebagai ajang untuk meningkatkan kinerja, menebar kebaikan dan lading amal. 

Sehingga, perlu dibangunya suasana yang agamis di lingkungan OPD demi menghormati kesucian Ramadhan dan meningkatkan amal baik.

Selain itu, makna Ramadan lainnya bagi Kabupaten Majalengka adalah langkah peningkatan kinerja dalam melaksanakan semua tugas dan fungsinya melayani masyarakat. 

Serta dengan Ramadan tahun ini tentunya diharapkan akan mampu meningkatkan nilai religius masyarakat Majalengka sesuai dengan visi dan  misi Kabupaten Majalengka, Maju, aman, kondusif, mandiri, unggul dan religious (MAKMUR). (sutrisno-karna)

Sumber: