Aksi Corat Coret Baju Merambah ke Siswa SMP

Aksi Corat Coret Baju Merambah ke Siswa SMP

JALAKSANA – Aksi mencoret baju pascakelulusan sekolah bukan hanya dilakukan oleh sekolah menengah atas saja, di Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, tampak anak sekolah menengah pertama pun ikut tren tersebut.
\"siswa
Siswa SMP corat coret baju. Foto: Gilang/Rakyat Cirebon
Dari pantauan lapangan, pada Rabu (17/05) di sekitaran Desa Babakanmulya, Kecamatan Jalaksana, tepatnya dekat obyek wisata Balong Dalem, tampak sekelompok anak SMP di salah satu sekolah yang berada di Kecamatan Jalaksana, sedang asik merayakan kelulusannya dengan mengotori baju seragam mereka mengenakan tinta.

Aksi tersebut pun, sontak menuai reaksi dari warga sekitar yang menyayangkan prilaku pelajar menengah pertama itu. 

Salah satunya seperti yang diutarakan Minah (48). Dia mengatakan, baru kali ini melihat anak SMP melakukan aksi mencoret seragam dan yang dia tahu biasanya anak SMA sederajat. Harusnya lanjut dia, seragam yang dikenakan apabila sudah tidak digunakan lagi alangkah baiknya bila disumbangkan ataupun disimpan untuk saudaranya.

“Heman juga kan bila dikotori gitu mana bukan hanya pakaiannya saja, itu sampai rambutnya pun diwarnai kaya anak tidak keurus. Orangtua mereka beli pakaian kan pakai uang, kasian ga dihargain keringetnya. Terus kan bajunya juga nanti masih bisa digunakan pas mereka masuk SMA saat menghadapi MOS,” cetusnya.

Bukan hanya itu lanjutnya, yang membuat miris banyak pelajar menengah pertama ini yang ternyata aktif sebagai perokok. Seperti yang terlihat dilapangan, mereka mencoret pakaian sebari memegang rokok. Terlebih kata dia, bukan hanya pelajar laki-laki saja yang merayakan kelulusan dan merokok, tampak pelajar wanita juga melakukannya. 

Apalagi, pelajar wanita tersebut mengenakan kerudung. “Udah jadi pemandangan lumrah bagi sebagian orang tapi tidak bagi saya, ya masa anak SMP merokok. Apalagi bukan hanya anak laki-laki yang cewenya pun ada, pakai kerudung lagi,” ujarnya.

Dilain kesempatan, salah satu pelajar berinisal PN (14) yang berhasil dimintai keterangan mengaku aksi mencoret pakaian sudah merupakan hal biasa dari jaman kakak kelasnya terdahulu. 

Dia juga mengatakan, awalnya tidak mau ikutan ajakan temannya tersebut karena takut dimarahi kedua orangtuanya bila ketahuan pakaiannya kotor.

“Awalnya sih takut juga ketauan sama orangtua, tapi ya diajak sama anak-anak ya akhirnya ikutan, moment juga kan setelah tiga tahun belajar disekolah. Saya juga bawa pakaian ganti, jadi sebelum pulang ganti dulu pakaian yang masih bersih agar tidak ketahuan,” ucapnya.

Ditanyakan informasi kelulusan, dirinya pun mengatakan belum ada kabar dan kepastian kelulusan. Akan tetapi katanya, yakin 100 persen akan lulus dan melanjutkan kejenjang selanjutnya. “Walaupun belum ada informasi kelulusan tapi ya yakin pasti lulus sih,” pungkasnya. (gio)

Sumber: