Tingalkan Pasar Online, Pelaku UKM Sulit Berkembang
Rabu 17-05-2017,03:12 WIB
KESAMBI - Sedikitnya 24 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kota Cirebon dikenalkan pada sistem pemasaran online (e-commerce) dalam kegiatan peningkatan kapasitas SDM usaha kecil di Hotel Batiqa, Kota Cirebon (16/5).
|
Pelatihan UKM. Foto: Suwandi/Rakyat Cirebon |
Kegiatan yang diprakarsai oleh Kementrian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Balai Pelatihan Perkoperasian Wirausaha Jawa Barat Dinas Koperasi, Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat itu dilaksanakan selama tiga hari.
Peserta yang merupakan pelaku UKM di Kota Cirebon diberikan pelatihan keterampilan memasarkan produk melalui internet.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Cirebon, Ir Yati Rohayati menjelaskan, diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) membuat peluang usaha berbasis internet terbukan lebar.
Sebaliknya, pelaku UKM yang enggan melakukan pemasaran melalui internet akan sulit berkembang. Pasalnya, internet melalui media sosial dan jejaring sosial merupakan sarana promosi efektif bagi produk UKM.
“Sekarangkan sudah zamannya era globlisasai, kalau fisik kan banyak kendalanya, kalau letaknya kurang strategiskan akan susah. Kalau ingin strategis juga harus mengeluarkan biaya yang mahal,” ungkap Yati kepada Rakyat Cirebon di sela kegiatan.
Menurutnya, pengembangan e-commerce sangat cocok diarahkan kepada pelaku UKM. Lebih lagi, saat ini Kota Cirebon sudah menjadi daerah tujuan investasi yang menjanjikan. Banyak dari investor melirik usaha di sektor kecil dan menengah.
“Kami memberikan berbagai macam pembinaan, pelatihan dan mengembangkan produknya dengan mengikutsertakan pameran. Harapannya pelaku UKM di Kota Cirebon ini tidak kalah dengan investor dari luar daerah,” sambungnya.
Senada, Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan Balai Pelatihan Perkoperasian Wirausaha Jawa Barat Dinas Koperasi Usaha Kecil Jawa Barat, Heti Susilawati SE MM menjelaskan, pengembangan pemasaran melalui online bagi pelaku UKM tergolong penting.
“Mereka selama ini mungkin bisa meningkatkan produk mereka. Latihannya ada beberapa jenis, ada kegiatan substantif di daerah mereka perlu pengembangan pengemasan, kita akan lakukan pengemasan,” jelasnya.
Kegiatan tersebut disambut oleh sebagian peserta. Ima misalnya. Perempuan yang punya usaha kue itu mengaku pelatihan semacam itu perlu dilakukan. Pasalnya, karena mayoritas ibu rumah tangga, banyak pelaku UKM belum paham pemasaran online untuk mengenalkan produknya. (wan)
Sumber: