Drainase Buruk Diduga Penyebab Langganan Banjir

Drainase Buruk Diduga Penyebab Langganan Banjir

MAJALENGKA - Banjir kembali menerjang seputar kota Majalengka pada Senin (27/3). Seperti banjir yang terjadi sebelum-sebelumnya, luapan air bersumber dari buruknya drainase dan kapasitas sungai di tengah kota yang semakin meyempit. 
\"puskesmas
Puskesmas Cigasong terendam banjir. Foto: Pai/Rakyat Cirebon
Warga pun mendesak sungai tersebut untuk segera dinormalisasi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir yang melanda jalan-jalan protokol di Majalengka sempat merendam pemukiman dengan ketinggian air berkisar antara 50 hingga 100cm. Sejauh ini tidak ada laporan adanya korban meninggal. Kerugian materi juga belum bisa ditaksir.

Menurut salah seorang warga kelurahan Majalengka Kulon, Nurwadi, salah satu penyebabnya adalah buruknya drainese dan menyempitnya aliran sungai Citangkurak yang melintang di tengah kota. \"Setahun terakhir banjir sering sekali terjadi. Padahal, sebelumnya Majalengka tidak pernah banjir,\" ujar Nurwadi, Rabu (29/3).

Ia menjelaskan, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Citangkurak. Luapan sungai tersebut terjadi seiring turunnya hujan deras yang melanda Kabupaten Majalengka.

Selain itu, ia menjelaskan adanya pembangunan perumahan di daerah resapan air serta pelebaran jalan yang tidak memperhatikan drainase diduga ikut menyumbang banjir yang terjadi.

Setiap kali wilayah Majalengka diguyur hujan deras, katanya, Sungai Citangkurak hampir selalu meluap. Akibatnya, warga selalu dilanda rasa was-was dan takut, selama musim hujan. \"Warga sampai menyiapkan balok kayu di rumah, supaya bisa mengurangi ketinggian banjir yang masuk ke dalam rumah,\" katanya.

Nurwadi berharap, instansi terkait segera melakukan normalisasi Sungai, sehingga daya tampung sungai akan lebih besar.

Senada dengan Nurwadi, warga lainnya Hilman Fauzi juga mengatakan banyak lahan rawa dan sawah yang disulap menjadi bangunan industri. Kondisi itu diperparah dengan tidak diterapkanya konsep sumur resapan sepeti lubang biopori dan lainnya. 

“Sehingga setiap hujan deras melanda selalu menambah debit air ke dalam sistem drainase dan sungai,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala pelaksana BPBD Majalengka, Dr H Toto Sumianto MPd mengungkapkan, sejak awal tahun hingga saat ini, tercatat sudah terjadi dua kali banjir di sejumlah lokasi dekat Kota Majalengka. Selain banjir yang melanda Majalengka pada Senin malam, banjir di antaranya juga terjadi pada ahir Desember 2016 lalu.

\"Kejadian itu bukan semata karena daerah hulu yang rusak, tapi daerah hilirnya yang juga rusak akibat berbagai sebab,\" tegasnya. 

Puskesmas Cigasong Ikut Terendam Banjir

Hujan lebat yang  mengguyur wilayah Kabupaten Majalengka kembali membuat sebagian besar kota angin Majalengka terendam banjir. Bahkan, banjir yang terjadi di sejumlah ruas jalan di beberapa jalur mengakibatkan sejumlah kendaraan roda empat dan roda dua mogok.

Hal itu seperti yang terjadi di jalan Raya KH Abdul Halim, tepatnya di sekitar perempatan Abok hingga gedung KNPI Majalengka. Di ruas jalan itu ketinggian air sempat mencapai hingga 50 cm, dan berjalan cukup deras. 

Sehingga, tidak sedikit kendaraan yang mogok dan harus didorong warga. Bahkan, di depan kantor MPC PP arus air dijalan itu cukup deras. Sehingga untuk bisa melintasinya para pengguna sepeda motor harus berjalan pelan dan dibantu warga.

Selain di ruas jalan tersebut, jalan raya Cigasong Jatiwangi juga diterjang banjir. Air hujan meluap hingga setinggi 50 cm. Bahkan, sempat masuk kesejumlah perkantoran termasuk ke Puskesmas Cigasong yang mengakibatkan sejumlah ruangan ikut terendam. 

Meski demikian pelayanan kesehatan masih bisa berjalan, hanya saja warga yang ingin berobat harus rela basah basahan karena ketinggian air di lokasi itu hingga betis orang dewasa.  

Selain di kota Majalengka, kepungan bajir juga terlihat disekitar jalan raya Sukahaji Rajagaluh, tepatnya di Sawah lega desa Salagedang Kecamatan Sukahaji. Ketinggian air di jalur sepanjang hampir 2 KM tersebut mencapai 40 cm akibat meluapnya sungai Cijurey.  

Selain di Sukahaji di jalan Rajagaluh tepatnya di sekitar pertigaan Cipinang dan depan kantor Desa Rajagaluh, jalan sempat terendam hingga 20 cm. Tingginya volume air selain akibat curah hujan yang besar juga diduga akibat buruknya sistem drainase yang ada.

“Banjir seperti ini sebelumnya tidak pernah terjadi mas, ini merupakan kejadian pertama di jalur Cigasong Jatiwangi dimana ketinggaian air sampai hampir 50 cm,” terang Nana warga sekitar kepada Raja kemarin.

Hal senada juga diungkapkan Ade warga Majalengka lainya, yang mendesak pemerintah segera melakukan penataan dan perbaikan drainase, maupun irigasi terutama disekitar jalan utama. 

Ia menduga meluapnya air hujan hingga merendam bahu jalan tersebut diduga akibat buruknya sistem drainase yang ada di Kota Majalengka.

“Pemerintah harus segera melakukan penataan dan perbaikan saluran drainase. Sebab, saya lihat banyak sekali saluran drainase yang diatasnya berdiri bangunan, atau digunakan untuk kegiatan jualan dan lainya, ini harus ditertibkan,”ucapnya. (hsn/pai)

Sumber: