Senin 27-03-2017,10:00 WIB
MAJA - Banyaknya kasus penderita Tuberculosis (TB) di wilayah Majalengka menjadi bentuk keprihatinan tersendiri. Tercatat dalam gerakan selama satu minggu terakhir ini bersama Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) ada sekitar 1.600-an terduga TB.
|
Petugas datangi penderita TB. Foto: Herik/Rakyat Cirebon |
Warga yang terduga kena TB itu tersebar di delapan kecamatan. Yakni, Kecamatan Munjul, Maja, Cigasong, Sukahaji, Kadipaten, Kasokandel, Jatiwangi dan Rajagaluh.
Salah satu penderita terduga TB, Oom (46) warga blok Jumat Desa Maja Utara Kecamatan Maja dikunjungi para relawan PKPU bersama petugas Dinkes Majalengka, yang intinya akan memperjuangkan kesembuhan bagi para penderita TB.
\"Saya ingin cepat sembuh, kalau memang ada bantuan dari pemerintah, saya ucapkan terima kasih,\" ujar Oom, Sabtu (25/3).
Sekdes Maja Utara, Tono meminta, Dinkes maupun para relawan agar membantu sepenuhnya pra penderita TB. Namun, pihaknya menegaskan bahwa warganya tersebut sebetulnya komplikasi dan telah berobat ke beberapa tempat pengobatan.
\"Di wilayah kami ada, tapi tidak terlalu banyak. Cuma satu orang ini. Ini yang paling sangat membutuhkan dan mohon bantuannya,\" ujarnya.
Kasie Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Majalengka, Evi Fahlaeli MKes MEpid mengatakan, pihaknya bersama rekanan saat ini melakukan proses pencarian kasus TB bersama kader kesehatan yang sudah dilatih.
\"Tahapannya, terduga TB akan melalui proses wawancara untuk mendapatkan data terkait, lalu identifikasi. Kalau memang terduga TB, nanti kader akan mendampingi, ke puskesmas atau ke rumah sakit, hingga betul-betul sembuh,\" jelasnya.
Sementara itu, kordinator PKPU Jabar, Ridwan Hidayatullah mengungkapkan, untuk menekan kasus TB se-Indonesia memang baru ada di beberapa kabupaten dan kota. Dalam hal ini Kabupaten Majalengka, salah satunya.
\"gerakan ini dalam rangka upaya penekanan kasus TB. Pada prinsipnya kami bekerjasama dengan Dinkes, mencari sasfek, dengan melakukan pendampingan kader. Serta berkoordinasi dengan stakeholder,\" katanya.
Menurut Ridwan, khusus di Majalengka hal ini memang program yang baru pertama kali dilakukan, yang dalam pelaksanaannya hampir sama dengan program dinas kesehatan. \"Kami melakukan pendampingan selama dua kali. Mendampingi penderita hingga sembuh secara gratis,\" tandasnya. (hrd)