Senin 20-03-2017,04:00 WIB
CIREBON – Kapolres Cirebon Kota (Ciko), AKBP Adi Vivid AB bersama jajarannya melayat ke rumah Eman Suherman (27), yang tewas akibat ulah berandalan bermotor. Ia menyampaikan perkembangan kasus pembacokan yang menimpa Eman.
|
Polisi datangi keluarga Eman. Foto: Ist./Rakyat Cirebon |
\"Pada kasus penganiayaan ini (pembacokan di jalan Toha, red) kami berhasil mengamankan dua pelaku. Mohon doa dan dukungannya saja agar kami bisa menangkap pelaku lainnya,\" ucapnya.
Pihaknya berjanji, akan melakukan penanganan kasus tersebut secara profesional. Selain itu, Ia meminta, agar keluarga korban dan rekannya tidak melakukan tindakan balas dendam.
\"Jangan sampai ada tindakan balas dendam yang justru bakal merugikan semua pihak. Percayakan kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini,\" tandasnya.
Sementara itu, duka mendalam masih dirasakan keluarga dan orang terdekat Eman, yang tewas dibacok dengan celurit sebanyak enam kali.
Dalam sekejap, raut kebahagian hilang di wajah keluarga dan orang terdekat Eman, setelah mendengar Eman tak lagi bernyawa. Keluarga Eman tak menyangka, si bungsunya itu meninggal pada Jumat (17/3) lalu.
Padahal, sehari sebelum kejadian, Eman masih asyik bersenda gurau dengan kakak pertamanya, yakni RH. RH merupakan sosok yang paling dianggap dekat dengan Eman. \"Sebelum kejadian, almarhum itu waktu siangnya dengan saya, ngobrol-ngobrol sambil makan es krim,\" kata RH saat ditemui dikediamannya, kemarin.
RH bercerita bahwa adik bungsunya itu pernah mengalami kejadian yang sama, yakni di bacok oleh pengendara bermotor. Kejadian tersebut terjadi sekitar dua tahun silam. Akibat kejadian itu, Eman mengalami luka berat hingga dijahit 12 jahitan.
\"Waktu itu kita tidak langsung laporkan ke pihak berwajib. Kita tidak lapor itu khawatir nanti urusannya jadi panjang, takut ada aksi balas dendam mas,\" kata RH.
RH menduga, kejadian pembacokan yang kedua kalinya ini dilakukan oleh pelaku yang membacok Eman dua tahun silam. \"Kalau menurut saya, pelakunya itu sama yang pernah bacok adik saya dulu,\" ucapnya.
Diceritakannya, Eman sudah memiliki dua orang anak. Tentu berat baginya menerima kenyataan tersebut, terlebih lagi anak-anak Eman masih sangat kecil.
Ia berharap, pelaku pembacokan yang menewaskan adiknya hukuman yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan pelaku. \"Pelaku harus dihukum seberat-beratnya,\" tandasnya. (man)