Rabu 08-03-2017,01:00 WIB
MAJALENGKA – Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Majalengka, Aris Prayuda SPd mengatakan, isu kasus penculikan anak yang diambil organ dalamnya belakangan ini semakin marak terjadi hampir dibeberapa daerah termasuk di Kabupaten Majalengka.
|
Selebaran waspada penculikan. Foto: Ist./Rakyat Cirebon |
Menurutnya, walaupun masih sebatas isu, namun hal seperti itu perlu diwaspadai oleh semua kalangan termasuk orang tua yang mempunyai anak kecil. Dengan adanya isu penculikan tersebut, pihaknya mengajak kepada semua pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan terutama di lingkungan sekitar.
“Terlepas dari benar tidaknya isu tersebut, kita sebagai orang tua harus waspada. Apalagi bagi orang tua yang sehari-harinya sering tidak bersama anaknya. Kita patut mencurigai kalau ada orang asing di lingkungan sekitar, hal tersebut merupakan tindakan preventif,” ujar Aris, Selasa (7/3).
Aris berharap, kasus penculikan anak ini bisa menjadi pelajaran bagi setiap orangtua agar lebih waspada dalam menjaga anak-anaknya. Karena risiko penculikan bisa dialami oleh setiap anak bila orangtuanya lengah memberi pengawasan. Selain itu, ia juga menegaskan sejak dini, anak-anak juga perlu diingatkan untuk selalu waspada bila didekati orang-orang yang tidak dikenal.
“Bila ada anak yang hilang, yang paling bertanggungjawab adalah orangtuanya. Sesibuk apapun mereka, anak-anak harus tetap berada dalam pengawasan orangtua. Kalau ada yang mengajak pergi, harus diingatkan untuk selalu bilang ke orangtua, atau ke gurunya. Bila tidak mau minta izin, katakan kalau orang tersebut punya niat jahat dan harus dihindari,” ujar Aris.
Tidak sekedar diingatkan, menurutnya perlu ada simulasi bagaimana menghadapi para penculik dengan berbagai modus. Karena seringkali anak-anak tergiur dengan iming-iming sesuatu dari penculik, meskipun sudah diingatkan untuk berhati-hati.
“Anak-Anak juga perlu dilatih terus menerus bagaimana menghadapi para penculik. Kondisikan saja seolah-olah dia akan diculik dengan iming-iming sesuatu yang disukai. Kalau dia nurut saja, berarti memang perlu terus diingatkan dan dilatih,” tandasnya.
Menurut Aris, anak-anak juga perlu dilengkapi identitas yang berisi nama orangtua, alamat dan juga nomor telepon yang bisa dihubungi. “Sehingga ketika terpisah dari orangtuanya di pusat keramaian, orang yang menemukan anak tersebut bisa dengan mudah menghubungi orangtuanya,” imbuhnya.(hsn)